Besok, Seluruh SMA, SMK, dan SLB di Lhokseumawe Sudah Bisa Gelar PMB Secara Tatap Muka

"Namun sesuai laporan hari ini, semuanya sudah ada. Jadi, besok, seluruh SMA, SMK, dan SLB di Lhokseumawe sudah menggelar PMB secara tatap muka," ujarnya.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE -  Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe memastikan, mulai Rabu (25/11/2020), seluruh SMA, SMK, dan SLB, sudah bisa menggelar proses belajar mengajar atau PMB secara tatap muka. 

Untuk diketahui,  bagi murid TK hingga SMP di Lhokseumawe, sudah mulai menggelar PMB secara tatap muka sejak Senin (9/11/2020).

Sedangkan bagi siswa 12 SMA, tiga SLB, dan 13 SMK, masih melanjutkan PMB secara virtual.

Hal ini menyusul Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe, saat itu, belum mendapatkan surat keputusan dari Tim Satgas Penanggulangan Covid-19, tentang izin digelarnya PMB secara tatap muka.

Namun, beberapa hari lalu, pihak Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe pun sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe.

Serta sudah mendapatkan persetujuan dari Dinas Pendidikan Aceh, untuk menyelenggarakan PMB secara tatap muka bagi SMK, SMK, dan SLB di Lhokseumawe. 

Didasari hal tersebut, maka pada Senin (23/11/2020), Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe melakukan verifikasi ke sekolah- sekolah, terkait kesiapan fasilitas dalam menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Pembebasan Lahan Bandara Belum Jelas

Hasil verifikasi, maka yang dinyatakan lengkap hanya empat sekolah, yakni SMKN 2, SMKN 5, SMAN 2, dan SMAN 5.

Sehingga bagi empat sekokah tersebut, mulai Selasa (24/11/2020) hari ini, sudah mulai menggelar PMB secara tatap muka. 

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe,  Anwar Jalil MPd, menyebutkan, hasil verivikasi Senin kemarin, mayoritas sekolah belum selesai mengumpulkan surat izin wali murid dan rekomendasi komite sekolah.

"Namun sesuai laporan hari ini, semuanya sudah ada. Jadi, besok, seluruh SMA, SMK, dan SLB di Lhokseumawe sudah menggelar PMB secara tatap muka," ujarnya.

Untuk sistem belajar, lanjur Anwar, setiap siswa hanya bersekolah tiga hari dalam sepekan.

Hal ini dikarenakan, jumlah siswa untuk setiap lokal dikurangi 50 persen.

"Jam belajar pun hanya sampai pukul 12.00 WIB," demikian Anwar. (*)

Baca juga: Jawab Pandangan Anggota Dewan Soal Hewan Ternak Berkeliaran, Bupati Aceh Singkil:Tindak Lebih Tegas