Warga Larang Truk Lintasi Buket Sudan
Warga Buket Sudan, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Bireuen melarang truk melintasi kawasan tersebut
BIREUEN - Warga Buket Sudan, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Bireuen melarang truk melintasi kawasan tersebut. Karena, sejak setahun terakhir, ruas jalan utama mulai dari jembatan Alue Buloh, Alue Ied, Buket Sudan hingga ke Pante Karya rusak parah.
Keuchik Buket Sudan, Afifuddin Sabil kepada Serambi, Senin (23/11/2020), mengatakan, kerusakan jalan di kawasan itu sudah sangat meresahkan masyarakat. "Khusus truk besar pengangkut material sudah kami larang melewati jalan Buket Sudan, sejak Minggu (22/11/2020) malam,” tegasnya.
Disebutkan, kondisi jalur masuk rusak mulai dari munculnya lubang di badan jalan, aspal terkelupas, dan tebing yang digerus hujan. Dampak dari kerusakan parah itu, para pengendara roda dua maupun roda empat sulit untuk melintasi jalan Buket Sudang.
“Jalan pada tanjakan dekat Meunasah Buket Sudan selain rusak tebingnya, jalan juga mulai longsor. Bahkan, beberapa pengendara pernah terpeleset menghindari kerusakan jalan itu,” ungkap Afifuddin Sabil.
Ia menambahkan, ruas jalan yang mengalami rusak berat sekitar 3 Km lebih mulai dari Alue Ied, Buket Sudan hingga dengan ke Pante Karya. Penyebab utama jalan rusak, Afifuddin Sabil mengatakan, ruas jalan sudah lama tidak dilakukan perbaikan. Bahkan, selama setahun terakhir, jalan di kawasan itu tak ada perbaikan.
“Kemudian, banyak truk melintasi ruas jalan Buket Sudan juga memperparah kerusakan. Kecuali itu, hujan deras yang menggerus badan jalan juga menjadi faktor terjadinya kerusakan di kawasan itu,” jelas Keuchik Buket Sudan.
Melihat kondisi ini, ia mengakui, perangkat desa bersama warga terpaksa membatasi kendaraan melintas. Kendaraan atau truk besar yang mengangkut material proyek dilarang melintasi kawasan itu sejak Minggu (22/11/2020) malam. Sedangkan mobil pengangkut hasil bumi masih dibolehkan melintas.
“Larangan truk agar tidak melintas jalan tersebut sementara waktu, supaya kerusakannya jangan bertambah. Kami mengharapkan pemerintah maupun pihak swasta untuk segera memperbaikinya,” ujarnya.
Camat Peusangan Siblah Krueng, Hendri Maulana SIP MSM kepada Serambi, mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari masyarakat dan kepala desa Buket Sudan. Kecuali itu, pihaknya juga sudah turun ke lapangan melihat kondisi jalan yang rusak parah. “Pak keuchik sudah melaporkan kondisi jalan yang rusak parah, dan kami juga sudah melihat secara dekat tingkat kerusakan baik saat ini maupun sebelum musim hujan,” ujarnya.
Menyangkut penanganan darurat, camat mengatakan, pihaknya segera menyampaikan laporan ke dinas terkait. Sehingga, akan mendapat penanganan sementara sehingga tingkat kerusakan tidak semakin parah.
Ruas jalan Buket Sudan sampai ke Pante Karya sudah rusak parah sejak lama. Sehingga, belum bisa diperbaiki saat ini karena sering dilintasi truk pengangkut material proyek bendungan irigasi Mon Seuke Pulot di Pante Karya.
“Kita bangun atau perbaiki sekarang pun, jalan itu akan tetap rusak karena truk yang mengangkut material masih menyelesaikan pembangunan bendungan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bireuen, Fadhli Amir ST kepada Serambi, Senin (23/11/2020).
Ditambahkan, bila pembangunan bendungan nantinya sudah rampung, maka sudah direncanakan ruas jalan di Buket Sudan tersebut akan diaspal tahun depan. Solusi sementara, kata Fadli Amir, perangkat desa dapat menyurati dan meminta rekanan untuk menimbun atau memperbaikinya. Sehingga, tidak merepotkan warga.(yus)