Internasional
Inggris Prihatinkan Situasi di Iran, Ingin Lihat Fakta Tewasnya Ilmuwan Nuklir
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, Minggu (29/11/2020) merasa prihatin dengan situasi di Iran setelah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, Minggu (29/11/2020) merasa prihatin dengan situasi di Iran setelah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran.
"Kami prihatin tentang situasi di Iran dan kawasan yang lebih luas, kami ingin melihat penurunan ketegangan," kata Raab kepada Sky News.
Dilansir Reuters, hal itu disampaikannya setelah ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam penyergapan di dekat Teheran pada Jumat (26/11/2020).
"Kami masih menunggu untuk melihat fakta lengkap tentang apa yang terjadi di Iran," katanya.
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan China dan Rusia, Terkait Dukungan Nuklir Iran
"Tetapi saya akan mengatakan kami berpegang pada aturan hukum kemanusiaan internasional yang sangat jelas menentang penargetan warga sipil," tambahnya.
Fakhrizadeh, ilmuwan Iran yang dicurigai oleh Barat sebagai dalang program rahasia bom nuklir, tewas dalam penyergapan di dekat Teheran.
Analis membandingkannya dengan Robert Oppenheimer, ilmuwan yang memimpin Proyek Manhattan Amerika dalam Perang Dunia II yang menciptakan bom atom.
Baca juga: Turki Kutuk Pembunuhan Keji Ilmuwan Nuklir Iran
Fakhrizadeh mengepalai apa yang disebut program AMAD Iran yang diduga Israel dan Barat sebagai operasi militer yang melihat kelayakan untuk membangun senjata nuklir.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa "program terstruktur" berakhir pada tahun 2003.
Iran telah lama mempertahankan program nuklirnya secara damai.(*)
Baca juga: Reaksi Dunia atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh, Venezuela: Serangan Teroris