Tidak Ada Pengerahan Massa di Milad GAM
Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Muzakir Manaf atau Mualem, menegaskan tidak ada pengerahan massa
* Instruksi Mualem untuk Seluruh Jajaran KPA
BANDA ACEH - Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Muzakir Manaf atau Mualem, menegaskan tidak ada pengerahan massa pada milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) 4 Desember 2020 mendatang. Hal itu disampaikannya untuk membantah isu yang simpang siur di masyarakat, bahwa akan ada pergerakan massa ke Banda Aceh saat peringatan nanti.
"Tidak ada isu itu. Kalau ada pun, kita redam sama-sama,” kata Mualem saat dikonfirmasi Serambi, Minggu (29/11/2020).
Dia menegaskan, tidak pernah memberikan intruksi kepada KPA daerah untuk datang ke Banda Aceh. Bahkan ia menilai sebaiknya jangan ke Banda Aceh karena akan lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya, mengingat situasi ekonomi dan pandemi Covid-19.
“Kalau bisa memang tidak ke Banda Aceh pada 4 Desember, karena masalah ekonomi, minyak kendaraan, biaya, juga lagi pandemi. Serba masalah jadinya nanti, akan banyak mudarat dengan untungnya," ujarnya.
Karena itu ia mengintruksikan kepada seluruh jajaran KPA agar memperingati milad GAM seperti biasa di daerah masing-masing, dengan menggelar doa bersama, zikir, santunan anak yatim, dan berziarah ke makam para mantan pejuang GAM.
"Instruksi kepada jajaran KPA ban sigom Aceh agar peringatan 4 Desember seperti biasa. Dengan melakukan santunan anak yatim, zikir, doa bersama, dan ziarah ke makam para syuhada yang telah syahid berpulang kepada Allah SWT. Acara 4 Desember ya seperti tahun-tahun sebelumnya saja," tegasnya.
Instruksi itu diperkuat lagi dengan suratnya kepada seluruh jajaran KPA Daerah tertanggal 9 November 2020. Dalam suratnya itu, Mualem menginstruksikan seluruh Panglima/Ketua KPA se-Aceh agar melaksanakan kegiatan zikir bersama untuk mengenang para syuhada, santunan anak yatim, serta gotong royong di wilayah masing-masing. Surat bernomor 29/KPA/XI/2020 ditandatangani langsung oleh Muzakir Manaf atas nama Ketua KPA.
Lebih lanjut Mualem menjelaskan, milad GAM itu tetap harus diperingati agar masyarakat Aceh tidak lupa pada sejarah, sekaligus untuk memperkuat perdamaian yang telah terwujud. “4 Desember itu wajib dikenang, tidak bisa dilupakan. Dan tentu peringatan ini untuk terus memperkuat perdamaian yang telah kita wujudkan," imbuhnya.
Mualem juga menyampaikan bahwa pihaknya di jajaran KPA Pusat, pada peringatan milad GAM nanti juga tetap menggelar doa bersama seperti biasa di Komplek Makam Tgk Hasan Tiro di Meureu, Indrapuri, Aceh Besar.
Soal Bendara
Sementara terkait isu pengebaran bendera Aceh, Bintang Bulan, Juru Bicara KPA Pusat, Azhari Cagee menyampaikan bahwa KPA Pusat tidak menyuruh dan melarang pengibaran bendera tersebut.
"Kita tidak menyuruh dan tidak melarang. Kenapa? Karena itu sudah menjadi bendera Aceh sesuai Qanun Nomor 3 tahun 2013,” ujar Azhari Cagee.
“Maka KPA tidak dalam kapasitas menyuruh dan melarang. Nanti kalau menyuruh dan melarang akan dianggap itu bendera KPA. Padahal itu bendera jelas bendera Aceh sesuai qanun," katanya.
Oleh karena itu, menurut Azhari Cagee, yang berhak menindaklanjuti terkait polemik bendera Aceh adalah Gubernur Aceh dan DPRA. Cagee menyebutkan, pada tahun 2018 saat ia masih menjabat Ketua Komisi I DPRA, dalam sidang paripurna ia pernah menyerahkan bendera Bintang Bulan kepada Nova Iriansyah yang saat itu masih menjabat Wakil Gubernur.