Luar Negeri
Azerbaijan Rebut Kembali 3 Distrik di Nagorno-Karabakh, Presiden Ilham Aliyev: Kemenangan Bersejarah
Azerbaijan menyelesaikan perebutan kembali tiga distrik di Nagorno-Karabakh setelah menandatangi perjanjian gencatan senjata Armenia.
Namun PBB masih mengakui Nagorno-Karabakh sebagai bagian dari Azerbaijan.
Kendati demikian, perjanjian gencatan senjata terbaru antara kedua negara belum menyelesaikan status Nagorno-Karabakh secara keseluruhan.
Di sisi lain, Rusia memiliki hubungan yang luas dengan Armenia dan Azerbaijan, namun memberikan jaminan keamanan kepada Yerevan.
Sementara itu Turki merupakan pendukung yang kuat dari Azerbaijan.
Baca juga: Warga Azerbaijan Korban Perang 1990-an Ingin Kembali Pulang, Jika Rumah Masih Ada
Baca juga: VIDEO - Kota Shusha Kembali ke Pangkuan Azerbaijan dari Pendudukan Armenia, Erdogan Ucapkan Selamat
4 Warga Sipil Azerbaijan Terbunuh Terkena Ranjau Darat Armenia
Empat warga sipil Azerbaijan terbunuh pada Sabtu (28/11/2020).
Mereka tewas setelah mobil mereka menabrak ranjau darat yang ditanam oleh tentara Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, kata jaksa penuntut Azerbaijan.
Insiden itu terjadi di sebuah desa di distrik Fizuli, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (28/11/2020).
"Tambang itu ditanam oleh angkatan bersenjata Armenia selama mereka mundur," kata jaksa itu, menambahkan bahwa itu adalah ranjau anti-tank.
Pernyataan itu menyebut insiden itu sebagai "jenis provokasi baru" dari Armenia.
Berbatasan dengan Iran, Fizuli termasuk di antara distrik yang diklaim oleh pasukan Armenia dalam perang 1990-an.
Distrik yang menyaksikan separatis mendeklarasikan kemerdekaan atas wilayah Nagorno-Karabakh dan beberapa wilayah sekitarnya.
Azerbaijan merebut kembali Fizuli dalam bentrokan baru atas Karbakh yang dimulai pada akhir September dan berlangsung selama 6 pekan, merenggut lebih dari 4.000 nyawa.
Pada 9 November, kemudian kedua negara pecahan Uni Soviet itu menandatangani kesepakatan perdamaian yang ditengahi Moskwa pada 9 November.
Kesepakatan itu menandai berakhirnya pertempuran sengit selama berminggu-minggu.