Internasional

Perempuan Polandia Berontak: "Jika ingin Berdiri Telanjang di Depan Orang, Saya Akan Melakukannya"

Ketika pemerintah Polandia pertama kali mencoba melarang aborsi, aktris dan penyanyi tersebut menampilkan pertunjukan yang intens di atas panggung di

Editor: M Nur Pakar
AP
Aktivis perempuan penentang larangan aborsi, Nina Michnik yang juga seorang mahasiswi filsafat Arab berpose bersama dengan anjing-anjingnya di Warsawa, Polandia pada 21 November 2020. 

Dia bergabung dengan kelompok itu yang telah menempelkan slogan di malam hari di tembok kota dengan pesan termasuk: "Rahim saya bukanlah peti mati," dan "Aborsi adalah hak, bukan bantuan.”

Dalam wawancara, pengunjuk rasa sering mengatakan merasakan hubungan dengan wanita tetangga Belarusia.

Yang telah muncul sebagai kekuatan pendorong dalam pemberontakan melawan rezim otoriter lama Presiden Alexander Lukashenko.

Keputusan untuk mengadakan protes mingguan, bukan harian, misalnya, terinspirasi oleh apa yang terjadi di Belarusia, tujuannya adalah untuk menjaga orang-orang agar tidak lelah dengan protes harian, kata Micula.

Baca juga: Pembelot Korut Jadi ‘Budak’ Kepuasan Seks Militer Korsel, Hamil Dua Kali dan Dipaksa Aborsi

Sadar akan pertempuran global antara kekuatan otoriter dan demokrasi, beberapa orang Polandia juga menaruh kepercayaan pada Presiden terpilih AS Joe Biden.

Biden diharapkan dapat mendorong demokrasi dan hak asasi manusia.

Micula berharap masyarakat baru yang lebih baik sedang lahir sekarang, harapannya didukung oleh pemandangan orang-orang muda menari di jalanan selama protes dan solidaritas mereka satu sama lain.

Tidak peduli apa yang terjadi secara politik dalam jangka pendek, dalam jangka panjang, “kami menang,” katanya.

“Revolusi sosial sudah terjadi," lanjutnya.

"Masyarakat sedang berubah," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved