Opini

Aceh-ANI Konektivitas Ekonomi Baru Aceh

Kerjasama antara Aceh dan Andaman & Nicobar Islands (ANI) merupakan salah satu tindak lanjut dari kesepakatan antara kedua Pimpinan India

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Aceh-ANI Konektivitas Ekonomi Baru Aceh
IST
Iskandar dan Abel Muhammad Agung, Alumnus University of London, England, dan Alumnus IHS-Erasmus Universitiet, The Netherlands

Oleh Iskandar dan Abel Muhammad Agung, Alumnus University of London, England, dan Alumnus IHS-Erasmus Universitiet, The Netherlands.

Kerjasama antara Aceh dan Andaman & Nicobar Islands (ANI) merupakan salah satu tindak lanjut dari kesepakatan antara kedua Pimpinan India dan Indonesia dalam Share Vision on Maritime Cooperation Indonesia-India. Dalam pertemuan Joint Task Force on Aceh - ANI I yang digelar di Banda Aceh 07 Desember 2019, kedua belah pihak telah menyepakati sebuah kerangka besar kerjasama yang disebut dengan Plan of Actions (PoA) yang berisikan 6 (enam) area kerja sama, yakni perdagangan dan investasi, pembangunan konektivitas, pembangunan infrastruktur pelabuhan di dan di sekitar Sabang, pembangunan berkelanjutan sektor maritime dan perikanan, pariwisata dan pertukaran kebudayaan, serta akademik, dan Iptek.

Pemerintah India melalui duta besar India untuk Indonesia secara resmi mengundang Gubernur Aceh untuk mengunjungi India pada 16-21 Februari 2020. Memenuhi undangan tersebut, Gubernur Aceh dan tim mengunjungi New Delhi, Chennai, dan Port Blair serta bertemu dengan para pejabat penting seperti Duta Besar RI untuk India, Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, Gubernur Tamil Nadu, dan Gubernur Jenderal ANI.

Dalam moment bersejarah tersebut, gubernur menjelaskan rencana kerjasama Aceh-ANI dan memaparkan berbagai potensi serta peluang yang ada di Aceh. Hasil kunjungan tersebut menjadi salah satu tindak lanjut kerjasama Aceh-ANI sebagaimana tertuang di dalam plan of actions.

Dalam bidang perdagangan dan investasi telah dilakukan beberapa kali business meeting bersama Pemerintah Aceh. Salah satu business meeting penting dilaksanakan pada 20 Februari 2020 di Port Blair antara Kadin Aceh dan ACCI (sejenis KADIN) ANI yang juga diikuti oleh Pemerintah Aceh dan ANI. Dalam meeting tersebut kedua belah pihak saling memaparkan peluang dan potensi masing-masing.

Selain itu, business meeting yang juga dihadiri Kementerian Luar Negeri RI juga membahas aturan dan regulasi yang berlaku di kedua wilayah. Saat ini juga telah terbentuk Joint Business Council (JBC) Aceh-India untuk mempercepat realisasi di sektor perdagangan, ekonomi, dan ketenagakerjaan.

Walaupun jarak Sabang dan ANI cukup dekat hanya 166 Km, dan jarak antara Banda Aceh-Indira Point hanya 215 Km, namun saat ini untuk menuju ANI dari Banda Aceh harus menempuh waktu perjalanan sekitar 15 jam dengan 2-3 kali transit. Konektivitas memang merupakan aspek terpenting dalam kerjasama ini untuk memperkuat arus perdagangan serta untuk mempromosikan people to people contact (business and leisures).

Berkembangnya konektivitas tentunya akan memudahkan proses bisnis antara kedua negara. Namun, perlu dipahami juga bahwa upaya ini mungkin menghadapi tantangan, seperti load factor, dan lainnya. Sehubungan dengan itu, kerjasama ini perlu menjajaki konektivitas udara, tidak hanya antara Aceh-Port Blair, tetapi juga kota-kota lain di kawasan ini, seperti Kuala Lumpur/Penang-Banda Aceh-Port Blair.

Pemerintah Aceh juga sangat menyambut baik investasi yang akan dilakukan India di Aceh, khususnya di kawasan Sabang. Sejauh ini sudah ada RITES.ltd. (semacam BUMN India) yang telah melakukan Pre FS Pembangunan Kawasan Pelabuhan Sabang. Dalam sektor perikanan kedua belah pihak mendorong hubungan perdagangan hasil perikanan melalui skema joint venture antaraliansi dalam industri pengolahan ikan, antara lain tuna.

Dengan jumlah kunjungan turis sekitar 500.000 turis domestik dan internasional setiap tahunnya ke ANI, merupakan sebuah peluang dan potensi yang besar yang bisa dimanfaatkan Aceh untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan industri pariwisata Aceh. Kedua belah pihak sepakat melakukan joint tourism promotion dan paket tour.

kedua belah pihak menjajaki potensi sister province di bidang pengembangan smart city dan smart transport serta di bidang lingkungan hidup sebagai kerjasama bidang akademik dan Iptek. Pemerintah Aceh telah mengajukan Letter of Intent (LoI) kepada ANI melalui Kemendagri yang saat ini sedang menunggu tanggapan dari Pemerintah ANI.

LoI ini di antaranya memuat pengembangan smart cities; Manajemen sampah baku dan cair; Infrastruktur hijau dan perumahan murah; Perencanaan wilayah dan smart transport; Sektor perdagangan dan investasi; dan Area kerja sama yang lain seperti pengembangan kapasitas institusi perkotaan, pengembangan skill di daerah perkotaan, dan inovasi akses keuangan.

Unsyiah juga telah melakukan penandatangan LoI dengan University of Madras di Chennai pada 19 Februari 2020 yang disaksikan langsung oleh Gubernur Aceh. Selain itu Unsyiah juga menawarkan student exchanges dan peluang beasiswa bagi pelajar ANI yang ingin belajar di Unsyiah.

Pada The 17th Chief Ministers and Governor Forums (CMGF) 18 September 2020 lalu, Gubernur Aceh juga menyampaikan Aceh-ANI sebagai bagian dari progress Aceh Proposed Project yang dinamai dengan IMT-GT Plus. Program IMT GT plus ini di antaranya mengembangkan koridor ekonomi dengan memasukkan ANI untuk meningkatkan jumlah turis antara negara IMT-GT dan India, mengembangkan Cruise Corridor Connectivity Port Blair-Sabang- Phuket-Langkawi dan mengembangkan konektifitas udara Banda Aceh- Port Blair-Phuket-Langkawi dan Kuala Lumpur-Banda Aceh-Port Blair.

Pascakunjungan Gubernur Aceh beserta tim ke India pada Februari 2020 sebenarnya banyak kegiatan yang akan dilakukan untuk mempercepat kerjasama ini, namun tertunda akibat COVID 19. Komunikasi dan pembahasan tindak lanjut kerjasama Aceh-ANI tetap dilaksanakan secara virtual untuk memantau sejauh mana progress masing-masing plan of actions. Salah satu kunci keberhasilan dan percepatan kerjasama ini adalah keterlibatan aktif dari sektor swasta (B to B) serta dukungan pemerintah dalam menerbitkan berbagai dukungan regulasi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved