Lima Rumah Hanyut, Tiga Ambruk ke Sungai

BANJIR besar yang melanda Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur menyebabkan sedikitnya delapan rumah penduduk ambruk. Lima rumah yang ambruk itu di anataranya berada Gampong Blang Rambong, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

Rumah tersebut ambruk akibat dihantam banjir menyusul jebolnya tanggul irigasi Jambo Reuhat. Irigasi ini merupakan bagian hulu Krueng Idi yang selama ini difungsikan untuk mengairi sawah penduduk di beberapa kecamatan.

“Ada lima rumah yang dihanyutkan banjir," kata Salmadi, Keuchik Desa Blang Rambong di hadapan Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH saat meninjau daerah tersebut Minggu (6/12/2020) sore kemarin.

Dia merincikan, kelima rumah itu masing-masing milik Zainuddin Ismail, Hendra Yani, Sunandar, Nuraini Idris, dan Tayuddin Ahmad. “Kelima rumah itu dihanyutkan banjir sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu dini hari,” imbuhnya.

Akibatnya, posisi rumah berpindah sejauh puluhan meter dari posisi semula. Sebagian dinding rumah juga jebol dihantam banjir. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun banyak barang berharga milik warga tak sempat diselamatkan, karena ketinggian air mencapai 2 meter.

"Semua rumah di gampong ini tenggelam. Bahkan kami mengevakuasi warga sakit menggunakan ban ke lokasi pengungsian," ungkap Salmadi.

Sementara itu, Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH alias Rocky, berjanji akan membangun kembali rumah warga yang dihanyutkan banjir. "Baik rusak ringan maupun, semua rumah yang hanyut akan kita perbaiki setelah banjir surut," ungkap Bupati.

                                                                                                Ambruk ke Sungai

Selain lima rumah yang hanyut, juga ada tiga lainnya yang ambruk ke sungai, berada di Gampong Blang Gunci Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Masing-masing milik A Rasyid berkonstruksi beton, rumah Wardhiah berkonstruksi kayu yang ambruk total, dan rumah Ismail yang ambruk sebagian.

Ismail memberanikan diri tetap menempati rumahnya itu karena tak memiliki tempat tinggal lain. Sedangkan rumah A Rasyid yang sudah ambruk total, kembali dibangun warga di lokasi yang sama karena ia juga tidak memiliki tempat tinggal yang lain. “Kalau Wardhiah bersama tiga anaknya setelah kejadian tersebut kini menumpang di rumah anaknya di kawasan desa tersebut,” ujar Rajuli, warga Kecamatan Paya Bakong.(c49/jaf)