8 Hal Pendorong Seseorang Selingkuh, Medsos Hingga Urusan Bisnis dan Perjalanan Dinas
Para peneliti menunjukkan bahwa umumnya itu adalah serangkaian faktor yang menjadi alasan untuk berselingkuh.
Para peneliti menunjukkan bahwa umumnya itu adalah serangkaian faktor yang menjadi alasan untuk berselingkuh.
SERAMBINEWS.COM - Ibarat pepatah mengatakan 'Cinta Itu Buta' kadang ada benarnya.
Dimana seseorang yang sudah memiliki pasangan, malah masih berjibaku mencari cinta yang lain.
Sehingga berujung pada pertikaian hingga juga ada yang berakhir dengan kematian.
Apa penyebab orang bisa sampai selingkuh?
Para peneliti menemukan faktor pendorong orang selingkuh.
Kisah-kisah tentang perselingkuhan pasangan yang diceritakan oleh sutradara film terkenal, penulis laris, atau tetangga seolah tidak terbatas.
Baca juga: Curhat Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: Banyak Orang yang Enggak Suka sama Kita, Ada Apa?
Baca juga: Kisah Haru Pasangan Suami Istri Berjuang Punya Anak, 21 Tahun Penantian Akhirnya Terkabul
Baca juga: Viral Suami Bakar Istri yang Sedang Tidur dalam Kios di Dumai Hingga Tewas
Apa yang membuat seseorang berperilaku selingkuh?
Siapa yang harus disalahkan?
Melansir dari Bright Side, berikut sudut pandang psikolog dan hasil percobaan ilmiah yang berbicara tentang keadaan yang meningkatkan risiko perselingkuhan.
Para peneliti menunjukkan bahwa umumnya itu adalah serangkaian faktor yang menjadi alasan untuk berselingkuh.
Jadi bukan hanya salah satunya.
Selain itu, beberapa pasangan tidak putus setelahnya dan mencoba menyelamatkan pernikahan mereka.
1. Tidak adanya keintiman emosional
Ketidakmampuan untuk melakukan percakapan dari hati ke hati dengan pasangan dan kurangnya dukungan akan mendorong perempuan dan laki-laki untuk selingkuh.
Ada stereotip bahwa motif utama pria adalah seks.
Namun dalam buku The Truth about Cheating, penasihat pernikahan Gary Neuman mengatakan bahwa 47% klien prianya yang berselingkuh berbicara tentang tidak adanya keintiman emosional.
Situasi semakin sulit karena pria tidak ingin menunjukkan perasaan (jaim) dan wanita tidak paham kekasihnya membutuhkan dukungan.
Wanita mungkin memperhatikannya nanti atau bahkan mengabaikannya.
2. Pengaruh pengalaman dan masyarakat
Jika seseorang telah memiliki pengalaman dengan perselingkuhan sebelumnya, ada kemungkinan besar bahwa mereka akan bertindak sama dengan pasangan baru.
Orang-orang di sekitar juga memengaruhi kecenderungan seseorang terhadap perselingkuhan.
Dalam satu jajak pendapat anonim, lebih dari 75% pria yang melakukan perzinaan menunjukkan bahwa teman-teman mereka juga menyelingkuhi istri mereka.
3. Hubungan intim yang membosankan
Kurangnya emosi baru yang cerah dalam kehidupan seks seseorang adalah alasan mengapa 70% pria dan 49% wanita memutuskan untuk selingkuh.
Perlu dicatat bahwa orang-orang yang menjawab hal itu juga mengatakan hubungan mereka bahagia secara umum.
Tanpa skandal besar dan masalah mengecewakan lainnya.
4. Kerentanan karena quarter-life krisis
Setiap orang memiliki momen dalam hidup ketika kita mulai merangkum hasil keseluruhan dari tahun-tahun terakhir.
Beberapa orang menyimpulkan bahwa semuanya baik-baik saja dan yang lain mulai mengalami apa yang disebut krisis seperempat kehidupan.
Mungkin menjadi rentan terhadap godaan.
Penelitian menunjukkan bahwa itu biasanya terjadi pada usia 29, 39, atau 49 tepat sebelum dekade baru.
Tentu saja itu tidak berarti bahwa pria keluarga yang baik dan suami yang pengasih tiba-tiba berselingkuh begitu dia berusia 39 tahun.
Usia seseorang hanyalah faktor pendamping yang dapat memperburuk keadaan yang membuat orang selingkuh.
5. Minat berlebihan pada jejaring sosial
Pada pasangan yang salah satunya mencurahkan terlalu banyak waktu untuk Twitter atau jejaring sosial lainnya, risiko perselingkuhan meningkat.
Karena pecandu jejaring sosial dapat dengan mudah bangun lebih awal atau tidur kemudian meninggalkan kekasih mereka sendirian hanya untuk kepoin medsos.
Hubungan virtual dapat menyebabkan pertengkaran dan komunikasi virtual dapat menjadi nyata.
Kedua faktor tersebut menciptakan lingkungan yang baik untuk perzinaan.
6. Perjalanan dinas kerja dan bisnis
Menurut salah satu jajak pendapat tentang topik ini, lebih dari 1/3 pria yang berselingkuh adalah pengusaha serius yang terbiasa selingkuh dengan wanita tercinta mereka selama perjalanan bisnis.
Dan 13% wanita berselingkuh di tempat kerja.
Kemungkinan kecurangan di tempat kerja meningkat selama tahun 6-9 pernikahan.
Karena tahun-tahun ini adalah yang paling rapuh dan umumnya menuntut banyak upaya.
7. Kurangnya oksitosin
Oksitosin, juga disebut hormon pelukan meningkat ketika kita berpelukan dan berciuman.
Hormon ini memainkan peran penting dalam menciptakan dan menjaga kepercayaan dalam suatu hubungan.
Para ilmuwan berpikir bahwa kekurangan hormon ini dapat menjadi pemicu dalam hal kecurangan.
Dalam satu percobaan, beberapa pria menikah disuntik dengan oksitosin.
Mereka lalu berkenalan dengan seorang wanita yang menarik, dan mengatakan bahwa mereka bisa sedekat mungkin dengannya.
8. Saya tidak bisa memilih cara lain
Ada orang yang tidak bisa membayangkan hidup mereka tanpa desakan adrenalin yang menyertai saat selingkuh.
Terlepas dari usia, pengalaman, dan kriteria lainnya, orang-orang ini selingkuh dan membenarkan diri mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak dapat berperilaku dengan cara lain.
Alasan sebenarnya untuk perilaku ini bervariasi dan mereka dapat tersembunyi jauh di dalam hati.
Yang benar adalah, sangat sulit, dan hampir mustahil, bagi sebagian orang untuk menjadi monogami.
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul 8 Faktor Pendorong Seseorang Selingkuh, Media Sosial & Perjalanan Dinas Bisa Menjadi Penyebabnya,