Breaking News

Berita Pidie Jaya

Harga Garam di Pidie Jaya Bertahan Rp 4.500/Kg

Harga sebelumnya Rp 5.000/Kg kemudian turun menjadi Rp 4.500 dan terus bertahan sejak akhir Januari lalu hingga saat ini.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Dua petani garam di Gampong Lancang Paru, Kecanatan Bandar Baru, Pidie Jaya memasukkan hasil panen garam kedalam karung, Selasa (8/12/2020). 

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Harga  garam dalam selama empat bulan terakhir ditingkat para petani garam di Gampong Lancang Paru,  Kecamatan Bandar Baru,  Pidie Jaya (Pijay)  masih normal yaitu masih bertahan Rp 4.500/Kg. 

Sarlie (42) selaku petani garam lokal di Gampong Lancang Paru, Kecamatan Bandar Baru, Pijay  kepada Serambinews.com,  Selasa   (8/12/2020) mengatakan,  harga garam dalam dua bulan terakhir masih tetap normal tanpa adanya pengaruh cuaca baik musim kemarau ataupun penghujan.

"Sebelumnya memang  perkilonya turun Rp 500 dari harga sebelumnya yaitu  Rp 5.000/Kg menjadi Rp 4.500 dan harga ini terus bertahan sejak akhir Januari lalu,"sebutnya.

Jika dikaji daei segi pendapatan atau omset para petani dalam setiap hari bisa menembus angka Rp 4.5 juta. Hal ini disebabkan oleh  pencapaian hasil masksimal garam lokal selama satu tahun lebih  ini tidak terlepas lewat usaha pemberdayaan garam ala Geo Membran.

Menurut Sarlie, dengan adanya upaya pengolahan garam ala Geo Membran  bagi masyarakat pesisir ini telah memberikan mamfaat yang sangat besar dalam pemberdayaan perekonomian  bagi warga miskin yang kini usaha tersebut telah dirintis sejak satu tahun sebelumnya. 

"Dulu warga hanya menggarap lahan tepi pesisir secara tradisional sehingga capaian hasil panennya sangat minim. Maka dengan upaya pengembangan usaha garam  Geo Membran ini telah memberikan hasil jauh lebih besar,"jelasnya.  

Dengan penerapan sistim Geo Membran ini dengam mengeluarkan biaya lebih rendah dan menghasilkan hasil produksi lebih tinggi.

"Rata-rata hasil panen garam dibeli oleh agen penampung dari Kabupaten Pidie, Bireuen, Banda Aceh, serta pedagang lokal dalam Kabupaten Pijay,"ungkapnya.(*)

Baca juga: Disimpan di Kaleng Susu, Nenek di Malaysia Nyaris Kehilangan Uang Rp 1 Miliar karena Dimakan Hama

Baca juga: Kapolri Perintahkan Anggotanya Pakai Helm dan Rompi Anti Peluru, Minta 4 Tempat Ini Dijaga Ketat

Baca juga: Ingin Terbebas dari Utang? Bacalah Doa Ini, Semoga Allah SWT Permudah Anda untuk Melunasi

Baca juga: Hamdani Basyah Pimpin KONI Banda Aceh, Anggota Dewan Ini Beri Apresiasi dan Ajak Jaga Komitmen

Baca juga: VIRAL Pemuda yang Lempar Kucing demi Konten Ditangkap Polisi, Disebut Buat Lega Para Pecinta Hewan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved