Sholat

Tata Cara Sholat Dhuha Dijelaskan Ustaz Abdul Somat Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Karena semua amal mesti diawali dengan niat, sesuai sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab:

Editor: Nur Nihayati
Tangkap Layar Youtube Yufid TV
Ilustrasi orang sedang shalat 

Karena semua amal mesti diawali dengan niat, sesuai sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab:

SERAMBINEWS.COM - Sholat Dhuha minimal dikerjakan dua rakaat dan maksimal tanpa batas.

Keutamaan sholat dhuha salah satunya dimudahkan rezeki dan menghapus dosa.

Berikut tata cara sholat dhuha dan waktu pelaksanaan sholat dhuha yang tepat menurut Ustaz Abdul Somad atau UAS.

Ustaz Abdul Somad UAS menjelaskan, tidak sah sholat orang yang tidak berniat.

Karena semua amal mesti diawali dengan niat, sesuai sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab:

“Sesungguhnya amal-amal itu hanya dengan niat, seseorang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Baca juga: VIDEO - Erdogan Sebut Resolusi Karabakh dari Prancis adalah BENCANA

Baca juga: Dugaan Pembunuhan di Bener Meriah, Tersangka dan Korban Ternyata Kawan Dekat

Baca juga: Tips Membuat Aneka Kreasi Es Cincau, Es Jeli Cincau Kelapa Hingga Es Cincau Kelapa Jeruk

Menurut
Ustaz Abdul Somad
UAS, sesungguhnya yang dianggap dalam niat itu adalah hati.
Ucapan lidah bukanlah niat, akan tetapi membantu untuk mengingatkan hati, kekeliruan pada lidah tidak memudharatkan selama niat hati itu benar, hukum ini disepakati kalangan Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hanbali.

Hal itu sebagaimana disampaikan Syekh Abu Bakar al-Jaza’iri menyebutkan dalam al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah.

Menurut Mazhab Maliki dan Hanafi, melafazkan niat tidak disyariatkan dalam shalat, kecuali jika orang yang shalat itu was-was.

Khusus untuk sholat dhuha, ada dua bentuk niat yang bisa dibaca.

Baca juga: Ini Doa Setelah Sholat Tahajud Lengkap dengan Bacaan Niat Sholat Tahajud dan Keutamaannya

Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud Lengkap dengan Waktu Terbaik Sholat Tahajud Menurut Ustaz Abdul Somad

Niat Sholat Dhuha (1)

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Niat Sholat Dhuha (2)

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala” Sholat Dhuha merupakan satu di antara amalan sunnah yang dianjurkan.

Salat Duha dilaksanakan setelah waktu matahari terbit atau syuruq.

Ustaz Abdul Somad UAS mengatakan, jika matahari sudah naik kira-kira satu tombak, itulah yang disebut dengan awal waktu dhuha.

"Setelah diukur menurut ilmu astronomi matahari naik setinggi tombak, kira-kira 12 menit setelah matahari terbit. Jadi kalau matahari terbit jam 6:00, waktu duha dimulai jam 6:12,” ungkap alumnus Universitas Al Azhar Kairo dan Universitas Darul Hadits Maroko tersebut.

Dilansir dari Bersama Dakwah, inilah keutamaan sholat dhuha, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Wasiat Rasulullah

Sholat dhuha diwasiatkan Rasulullah kepada Abu Hurairah untuk menjadi amal harian.

“Kekasihku –Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, melaksanakan sholat dhuha dua raka’at dan sholat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih)

2. Sholat awwabin

Sholat dhuha adalah sholat awwabin, yakni sholatnya orang-orang yang taat. Merutinkan shalat dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)

3. Dua rakaat dhuha senilai 360 sedekah

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya.

Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

4. Empat rakaat dhuha membawa kecukupan

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

5. Ghanimah terbanyak

“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih).

6. Berpahala umroh

Yakni jika dikerjakan satu paket dengan sholat Subuh berjamaah di Masjid. Maksudnya, seseorang menunaikan sholat Subuh berjamaah di Masjid lalu tidak pulang, ia menetap di Masjid untuk dzikir atau ibadah lainnya, lalu ketika tiba waktu dhuha, ia menunaikan sholat dhuha baru pulang ke rumah.

Tata cara Salat Dhuha
Bagaimana tata cara sholat dhuha? Sholat dhuha dikerjakan dua rakaat salam – dua rakaat salam.

Adapun jumlah rakaatnya, minimal dua rakaat.

Rasulullah kadang mengerjakan sholat dhuha empat rakaat, kadang delapan rakaat.

Namun sebagian ulama tidak membatasi.

Ada yang mengatakan 12 rakaat, ada yang yang mengatakan bisa lebih banyak lagi hingga waktu dhuha habis.

عَنْ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ الْفَتْحِ صَلَّى سُبْحَةَ الضُّحَى ثَمَانِىَ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam (HR. Abu Dawud; shahih)

Tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:

Niat

Takbiratul ikram, lebih baik jika diikuti dengan doa iftitah

Membaca surat Al Fatihah

Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Bisa surat Asy Syams atau lainnya.

Ruku’ dengan tuma’ninah

I’tidal dengan tuma’ninah

Sujud dengan tuma’ninah

Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

Sujud kedua dengan tuma’ninah

Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

Membaca surat Al Fatihah

Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Bisa surat Adh Dhuha atau lainnya.

Ruku’ dengan tuma’ninah

I’tidal dengan tuma’ninah

Sujud dengan tuma’ninah

Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

Sujud kedua dengan tuma’ninah

Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

Salam

Demikian tata cara sholat dhuha. Setiap dua rakaat salam, diulang sampai bilangan rakaat delapan atau yang dikehendaki.

Setelah sholat dhuha dianjurkan berdoa.

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha Disampaikan Ustaz Abdul Somat Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved