Berita Aceh Utara
Wamen PUPR ke Aceh Utara, Tinjau Bendung Jebol dan Korban Banjir
“Kunjungan kerja ini dalam rangka menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui PakH Ruslan M Daud (HRD). Terkait kondisi irigasi...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
“Kunjungan kerja ini dalam rangka menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui PakH Ruslan M Daud (HRD). Terkait kondisi irigasi yang sangat memprihatinkan sejak beberapa tahun terakhir, kemudian Pak Ruslan mengajak saya kembali berkunjung ke Aceh,” ujar Wamen.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Anggota Komisi V DPR RI, H Ruslan MDaud (HRD) Selasa (8/12/2020), mengajak Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)RI, John Wempi Wetipo SH MH ke Aceh Utara.
Dalam kunjungan kali ini, Wamen PUPR berkunjung ke lokasi bendung Krueng Pase peninggalan Belanda di Desa Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara yang sudah jebol setelah terjadi banjir.
Selain itu, HRD juga mengajak Wamen PUPR berkunjung ke Bendung Krueng Pase yang sudah beberapa tahun terlantar di Desa Pulo Blang, Kecamatan Meurah Mulia.
Kemudian, berkunjung ke lokasi pengungsi di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
Dalam Kunjungan tersebut ,dihadiri Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Kementerian PUPR Ir Djaya Sukarno, Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali, dan Kepala Dinas Pengairan Aceh, Ir Mawardi dan sejumlah pejabat pusat lainnya.
“Kunjungan kerja ini dalam rangka menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui PakH Ruslan M Daud (HRD). Terkait kondisi irigasi yang sangat memprihatinkan sejak beberapa tahun terakhir, kemudian Pak Ruslan mengajak saya kembali berkunjung ke Aceh,” ujar Wamen.
Dalam penjelasan HRD kata Wamen PUPR, ada sekitar 8.932 hektare sangat bergantung dari bendung irigasi tersebut.
“Untuk tahun 2020, bendung Krueng Pase ini akan ditangani dengan dana tanggap darurat,” ujar John Wempi Wetipo MH.
Sedangkan untuk tahun 2021, akan dibangun secara permanen dengan anggaran APBN.
Apalagi, Pemkab Aceh Utara sudah menetapkan darurat bencana banjir.
“Tahun 2021 akan ditangani dengan dana Rp 30 miliar dan tahun selanjutnya Rp 31 miliar,” ujar Wamen.
Dalam kesempatan itu, Wamen juga menyebutkan, akan memperbaiki terkait kerusakan infrastruktur yang terjadi di Aceh Utara akibat banjir.
“Jadi dihitung dulu apa saja kerusakan, nanti akan kita tangani," ujar Wamen saat mengunjungi korban banjir di Lhoksukon. (*)