Pernyataan Habib Rizieq Terkait Kematian 6 Laskar FPI, Akan Tempuh Jalur Hukum dan Sebut Mati Syahid
Rizieq Shihab menyebut, pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait kasus penembakan enam laskar FPI.
Ia berpikir, yang mengejar rombongannya adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan dirinya, keluarga, serta rombongan yang ikut.
Hal itu disampaikan Rizieq di YouTube Hendri Official, Rabu, seperti dikutip dari Wartakotalive.com.
"Pada saat kejadian, tidak ada satupun di antara kami, baik saya dan keluarga maupun seluruh laskar pengawal, yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepet, mengganggu adalah dari kepolisian."
"Sama sekali kami tidak menduga, tidak pernah mengira. Yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami dan jumlah mereka bukan 1,2,3 mobil, banyak sekali mobil saling silih berganti, untuk maju ke depan, untuk mencapai mobil saya yang di depan," kata dia.
"Tapi dengan gagah luar biasa, para syuhada kita, laskar-laskar pengawal yang paling belakang ini sudah ada dua mobil, luar biasa mereka cerdas, mereka berani."
"Mereka luar biasa mengendalikan situasi dan kondisi sehingga arah penjahat tadi tidak satu pun yang berhasil untuk mencapai kami."
"Itu menunjukkan bagaimana sigapnya mereka, cerdasnya mereka, pintarnya mereka, beraninya mereka tanpa senjata," jelasnya.
Sebut Laskar FPI Tak Dibekali Senjata
Dikutip dari Kompas.com, Rizieq Shihab mengatakan, saat kejadia,n tak ada pengawalnya yang dibekali dengan senjata.
"Tak ada satupun pengawal kami yang dipersenjatai karena kami tak pernah mengira, kami akan diperlakukan seperti itu. Pengawalan standar keluarga biasa," kata Rizieq di YouTube Front TV seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Ia mengatakan, kronologi yang disampaikan DPP FPI tentang kejadian tersebut adalah benar.
Rizieq Shihab ada dalam iring-iringan kendaraan saat sejumlah mobil tak dikenal mengikuti rombongannya di tengah tol Jakarta-Cikampek.
Sebelumnya, FPI memberikan keterangan terkait kondisi enam jenazah laskarnya yang tewas ditembak polisi.
FPI menyebut, terdapat lebih dari satu lubang peluru di setiap jenazah.
"Bahwa pada seluruh jenazah terdapat lebih dari satu lubang peluru," demikian siaran pers resmi yang ditandatangani Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman, Rabu.