Manfaatkan Dana Desa, Posyantekdes Samuti Rayeuk Produksi Saluran Pracetak Khusus Sawah

Sejak setahun terakhir, semua desa mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa (Posyantekdes)

Editor: bakri
DOKUMEN DESA SAMUTI RAYEUK 
Sejumlah sampel saluran pracetak untuk areal persawahan produksi Posyantekdes Hebel Samuray, Desa Samuti Rayeuk, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen. 

Ia menjelaskan, saluran pracetak produksi Hebel Samuray mampu meminimalkan keterlambatan pembangunan saluran di areal persawahan.

Sejak setahun terakhir, semua desa mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa (Posyantekdes) dalam rangka memberdayakan masyarakat dan melakukan berbagai inovasi memajukan gampong menggunakan dana desa.  Di Samuti Rayeuk, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Posyantekdes yang diberi nama ‘Hebel Samuray’ sudah berhasil mengembangkan teknologi tepat guna dengan memproduksi saluran pracetak siap pasang berbahan beton ringan.

Keuchik Samuti Rayeuk, Sayuti, kepada Serambi, Sabtu (12/12/2020) mengatakan, latar belakang desanya memproduksi saluran pracetak khusus sawah itu karena masyarakat kesulitan mengangkut material seperti pasir, kerikil, batu, dan semen ke lokasi pembuatan saluran di areal persawahan.

Gagasan itu, menurutnya, disambut positif oleh warga. Lalu, sambung Sayuti, pihaknya mengadakan pelatihan batangen (bata ringan) bagi 15 warga untuk memproduksi saluran pracetak siap pasang di sawah. “Setelah dilatih oleh tenaga profesional dari Umuslim, Peusangan, Bireuen, mereka sudah dapat memproduksi saluran siap pasang tersebut,” ungkap Keuchik seraya menyatakan selama ini Posyantekdes itu juga mendapat pendampingan dari Pendamping desa, pendamping lokal desa, dan pendamping kecamatan.

Saluran pracetak perdana, tambah Sayuti, sukses diproduksi oleh warga yang ikut pelatihan itu. Ia menjelaskan, saluran pracetak produksi Hebel Samuray mampu meminimalkan keterlambatan pembangunan saluran di areal persawahan. Selain mengembangkan potensi SDM yang ada, menurutnya, teknologi itu juga dapat menciptakan lapangan kerja. “Saat ini kendalanya peralatan kerja (mesin) masih terbatas, sehingga produksi saluran pracetak belum maksimal,” pungkasnya. (yusmandin idris)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved