Berita Aceh Timur

Banjir Susulan di Pante Bidari, Aceh Timur Surut, Pengungsi Akhirnya Bisa Pulang ke Rumah

"Banjir sudah surut, tak ada lagi desa yang terisolir. Pengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai beraktivitas seperti biasa.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Foto: TKSK Pante Bidari.
Muspika Kecamatan Pante Bidari, bersama dengan Petugas TKSK, menyerahkan bantuan dari Pemkab Aceh Timur, kepada masyarakat tiga desa yang terdampak banjir di kecamatan tersebut, Senin (14/12/2020). 

"Banjir sudah surut, tak ada lagi desa yang terisolir. Pengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai beraktivitas seperti biasa. Air Sungai Arakundo juga sudah stabil dan tak meluap lagi," ungkap Abdullah Husin T Muda, Petugas TKSK Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, kepada Serambinews.com.

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Banjir gelombang kedua atau susulan akibat meluapnya sungai Arakundo di tiga desa di Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, dilaporkan sudah surut.

"Banjir sudah surut, tak ada lagi desa yang terisolir. Pengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai beraktivitas seperti biasa. Air Sungai Arakundo juga sudah stabil dan tak meluap lagi," ungkap Abdullah Husin T Muda, Petugas TKSK Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, kepada Serambinews.com.

"Air sungai Arakundo akan meluap, apabila mendapat kiriman dari hulu sungai. Karena itu, jika tak ada hujan deras di hulu sungai (Samar Kilang, Bener Meriah), maka air sungai tak meluap," jelas Abdullah.

Karena itu, katanya, banjir luapan yang merendam tiga desa sejak Sabtu (12/12/2020) siang, kini dilaporkan mulai berangsur surut.

Ketiga desa yang terendam banjir luapan Krueng Arakundo gelombang kedua yakni, Desa Sijudo, Belang Senong, dan Pante Labu.

35 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 106 jiwa, dilaporkan sempat mengungkapkan rumahnya terendam.

Baca juga: Kisah Pilu Nelayan Bireuen di Penjara Andaman, Terpaksa Mandi dan Minum Air Hujan

"Bantuan sembako masa panik dari Pemkab Aceh Timur, untuk masyarakat yang terdampak banjir juga sudah kita (Muspika dan TKSK Pante Bidari) salurkan melalui perangkat desa masing-masing," kata Abdullah.

Satu desa lagi di bagian muara Sungai Arakundo di Kecamatan Simpang Ulim, yaitu Desa Teupin Brueh yang sempat terendam banjir luapan gelombang kedua sejak Senin kemarin, Selasa hari ini dilaporkan juga sudah surut.

"Senin kemarin sejumlah rumah warga di dua dusun (Seuneubok Serdang dan Seuneubok Bunta) sempat terendam banjir luapan setinggi 30 cm, tapi hari ini mulai surut, karena kondisi arus sungai Arakundo juga surut," imbuh Iskandar Keuchik Desa Teupin Breuh.

Banjir luapan di Desa Teupin Breuh, kata Iskandar, tergantung kondisi permukaan air sungai.

Jika debit air sungai naik, maka air sungai meluap ke pemukiman penduduk.

Jika debit air sungai surut, maka banjir juga surut. (*)

Baca juga: Korban Banjir di Aceh Timur dan Aceh Utara Terima Bantuan Sembako

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved