Gubernur Ingatkan Agen Travel Haji dan Umrah, Hati-hati Kelola Uang Masyarakat

BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengingatkan para agen travel haji dan umrah agar berhati-hati mengelola uang masyarakat. Jangan sampai karena persaingan yang tidak sehat, kemudian mengiming-imingkan biaya murah, akhirnya justru tak mampu memberangkatkan jamaah.

Hal itu disampaikan Nova dalam dalam pidato sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan, Hubungan Kerjasama dan SDM, Darmansyah, pada pelantikan Pengurus Komunitas Antar Travel Umrah dan Haji Aceh (KATUHA) Periode 2019-2023, di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Rabu (16/12/2020).

"Saya menekankan agar berhati-hati dalam mengelola uang masyarakat, terlebih dalam pelaksanaan ibadah umrah. Hal ini perlu saya tekankan agar kasus-kasus travel yang gagal memberangkatkan jamaah umrah tidak lagi terulang ke depannya," tegas Nova.

Peringatan gubernur tersebut memang cukup berasalasan, karena beberapa waktu lalu sempat mencuat kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh dua perusahaan travel di Aceh, dan saat ini kasusnya sedang ditangani pihak kepolisian.

Kasus pertama membelit pemilik PT Elhanief Tour and Travel. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Aceh telah menahan pemilik perusahaan tersebut, AH (40), karena dianggap melakukan tindak pidana penipuan. Selain itu, Polisi juga menahan KA, pemilik PT Istiqlal Sarana Wisata Tour and Travel, juga dengan dugaan kasus yang sama.

Gubernur pada kesempatan itu, juga mengucapkan selamat kepada para pengurus KATUHA yang resmi dilantik. Pihaknya dari jajaran Pemerintah Aceh sangat berharap keberadaan asosiasi atau komunitas penyelenggara travel haji dan umrah ini dapat terus tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya animo masyarakat Aceh untuk berangkat ke Tanah Suci.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pandemi global Covid-19 yang terjadi saat ini dan kebijakan pelarangan sementara ibadah haji dan umrah oleh otoritas kerajaan Arab Saudi, sedikit banyak telah memukul aktivitas

ibadah haji maupun umrah yang selama ini sangat ramai diselenggarakan oleh para agen travel haji dan umrah," sebutnya.

Nova berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga otoritas Kerajaan Saudi Arabia dapat membuka kembali keran bagi jamaah ibadah umrah, khususnya yang selama ini tertunda melaksanakan umrah, sehingga bisa segera kembali menunaikan niat sucinya tersebut.

"Kami atas nama Pemerintah Aceh, sangat mendukung keberadaan asosiasi travel seperti KATUHA yang dilantik hari ini. Tentu saja, keberadaan organisasi ini dapat meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di masa mendatang," ujar Nova sebagaimana dibacakan Darmansyah.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Arizal MSi menyambut baik kehadiran Komunitas Antar Travel Umrah dan Haji Aceh (KATUHA). Kehadiran komunitas ini ia harapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan terhadaap jamaah haji dan umrah.

"Jangan sampai masyarakat yang kita bawa merasa kecewa karena tidak mendapatkan pelayanan dan perlindungan, apalagi disaat pandemi sekarang ini," ujarnya.

Arizal juga meminta peran aktif masyarakat untuk melaporkan ke pihaknya, apabila ditemukan travel-travel yang tidak mempunyai kantor pusat di Aceh ataupun belum memiliki izin. Hal itu dilakukan agar travel tersebut didorong untuk segera memiliki izin.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan, Hubungan Kerjasama dan SDM, Darmansyah melantik Pengurus KATUHA Periode 2019-2023 dengan Ketua, Mahfudz Ahmad Makam, dan Wakil Ketua I Multazam, Wakil Ketua II Welly Rifandi, dan Sekjen KATUHA, Muhammad Khusaini Amri, serta pengurus lainnya.(una)