Berita Aceh Utara

7 Ruas Jalan di Aceh Utara Batal Dibangun, Ada yang Sejak Indonesia Merdeka tak Pernah Diaspal

“Seingat saya dari tujuh ruas jalan ini, ada jalan yang sejak Kemerdekaan Indonesia sampai sekarang masyarakat belum pernah merasakan jalan aspal.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto Kiriman Abdul Hamid
Kondisi Jalan Desa Nga-Alue Bieng Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara berlubang dan tergenang air. 

“Seingat saya dari tujuh ruas jalan ini, ada jalan yang sejak Kemerdekaan Indonesia sampai sekarang masyarakat belum pernah merasakan jalan aspal. Oleh karena itu kami meminta kepedulian Pemerintah Aceh untuk mencari solusi terkait pembatalanjalan ini,” ujar Hamid.   

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Warga dan sejumlah pemuda di Aceh Utara meminta Anggota DPRA dari Daerah Pemilihan (Dapil) V, bertanggungjawab atas pembatalan pembangunan tujuh ruas jalan di Aceh Utara. 

Pasalnya, jalan tersebut gagal dibangun karena dana tambahan bagi hasil minyak dan gas (migas) senilai 30,6 miliar yang dikelola Pemerintah Aceh dipangkas habis.

Sehingga, satu ruas jalan pun tak dapat dibangun tahun ini di Aceh Utara dari dana tersebut. 

“Anggota DPRA dapil V Aceh, harus bertanggung jawab atas pembatalan jalan akses utama di dapilnya. Karena mereka dipilih masyarakat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Abdul Hamid, aktivis Kecamatan Paya Bakong dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Sabtu (26/12/2020). 

Selain itu, kondisi rujuh ruas jalan tersebut selama ini kondisi rusak parak, sehingga menyulitkan warga melintasinya.

“Harusnya anggota dewan dari Dapil 5 mengawalnya, kalau pun harus terjadi pemotongan karena covid-19, tapi tidak dipangkas habis,” kata Hamid. 

Baca juga: 2.900 Lebih Warga Pidie Direnggut Tsunami, Nanti Malam Pemkab akan Peringati Secara Sederhana

Warga meminta Pemerintah Aceh, untuk dapat membangun kembali jalan tersebut dengan sumber dana dari Migas Aceh tahun 2021.

Tujuh ruas jalan yang gagal dibangun 2020, melintasi tiga kecamatan dari Geureudong Pase, Kuta Makmur, dan Nibong.

Masing-masing peningkatan Jalan Nga- Alue Bieng,  Kecamatan Paya Bakong,

Peningkatan Jalan Cot Matahe-Mbang, Kecamatan Geureudong Pase.

Lalu, peningkatan jalan Teupin Jok-Alue Ngom, Kecamatan Nibong.

Kemudian, peningkatan jalan Simpang Dama–Teupin Gapeuh, Kecamatan Tanah Pasir, 

Peningatan jalan Banda Kalifah-Alue Papeun, Kecamatan Tanah Pasir.

Selanjutnya, peningkatan jalan Alue Liem-Alue Mbang, Kecamaran Simpang Keuramat.

Terakhir, peningkatan jalan dari Alue Sago Weng -Simpang Exxon, Kecamatan Kuta Makmur.

“Seingat saya dari tujuh ruas jalan ini, ada jalan yang sejak Kemerdekaan Indonesia sampai sekarang masyarakat belum pernah merasakan jalan aspal. Oleh karena itu kami meminta kepedulian Pemerintah Aceh untuk mencari solusi terkait pembatalanjalan ini,” ujar Hamid.   

Ditambahkan, pembatalan  jalan Kabupaten Aceh Utaraa dalah bukti tidak ada pemerataan pembangunan dalam setiap perencanaan dan realisasi anggaran di provinsi Aceh, di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh. (*) 

Baca juga: Jangan Tertipu Tampilannya yang Cantik, Tanaman Hias Ini Ternyata Beracun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved