Video
VIDEO Tiga Hari Ustaz Abdul Somad di Aceh, dari Kuburan Massal Hingga Pantai Lampuuk
Ustadz Abdul Somad Lc MA kembali berkunjung ke Aceh. UAS disambut oleh Ketua IKAT, Syeh Fadhil Rahmi bersama tim UAS di Aceh.
SERAMBINEWS.COM - Penceramah kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad Lc MA kembali berkunjung ke Aceh.
Tim UAS di Aceh memilih membatasi publikasi, guna menghindari terjadinya kerumunan massa yang berpotensi terjadinya pelanggaran terhadap aturan protokol kesehatan (protkes).
Kedatangan UAS disambut oleh Ketua IKAT, Syeh Fadhil Rahmi bersama tim UAS di Aceh.
Dari bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang, UAS singgah dan berdoa di kuburan massal korban tsunami di Siron, Kecamatan Ingin Jaya.
Kompleks yang berada di pinggir jalan raya menuju ke Bandara Sultan Iskandar Muda ini, menjadi tempat istirahat bagi puluhan ribu syuhada musibah gempa bumi dan tsunami Aceh, 26 Desember 2004 lalu.
Malamnya, lanjut Nazaruddin, UAS bersama Fadhil Rahmi dan para alumni Timur Tengah, hadir pada talk show tentang Qanun Lembaga Keuangan Syariah, di Hotel Al-Hanifi, Banda Aceh. Di hotel inilah UAS dan timnya menginap selama dua malam berada di Aceh.
Talk show yang diadakan oleh (IKAT) Aceh ini diikuti para ulama, birokrat, pengusaha dan tokoh masyarakat.
Paginya, Sabtu 26 Desember 2020, Ustaz Abdul Somad, Fadhil Rahmi dan timnya, menghadiri acara serah terima wakaf hak pakai sebuah rumah yang akan digunakan sebagai rumah dakwah IKAT, di Kuta Alam, Banda Aceh.
Sebelumnya, UAS melakukan pertemuan dengan salah satu ulama asal Aceh Timur, Habib Muhamad Bin Achmad Alatas. Ulama sepuh ini saat ini sedang mendirikan Masjid Baalawi di Simpang Ulim, Aceh Timur.
Menjelang siang, Ustaz Abdul Somad bersama timnya berkunjung ke Lampuuk, salah satu kawasan di Aceh yang hancur total disapu gelombang tsunami 26 Desember 2004 lalu.
Di pantai Lampuuk yang kini telah berseri kembali, UAS bersama timnya membuat sebuah video pendek tentang refleksi musibah gempa dan tsunami 16 tahun lalu.
Dari pantai, UAS kemudian berkunjung ke Masjid Rahmatullah, yang berjarak sekitar seratus meter dari pantai Lampuuk.
Masjid ini pernah mengagetkan dunia pada tahun 2004, karena menjadi satu-satunya bangunan yang masih berdiri tegak, di tengah puing-puing bangunan yang hancur lebur dihantam gempa dan gelombang raksasa.(Serambinews.com/Syamsul Azman/Nal)
Baca juga: Viral Pria Berlumuran Darah di Pinggir Jalan, Polisi: Korban Dikeroyok 3 Orang, Pelaku Masih Diburu
Baca juga: Traveling Akhir Tahun ke Pantai Jangan Tinggalkan Sampah, Berikut Bahaya Plastik bagi Lautan