Breaking News

Update Corona di Abdya

Sudah Hampir Sebulan Abdya Nihil Kasus Covid-19, Penerapan Protkes Tetap Diperketat

Meski penyebaran Corona terjadi penurunan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama TNI dan Polri setempat, tetap memperketat penerapan protokol

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
hand over dokumen pribadi
Safliati SST MKes, Kepala Dinkes/Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya 

Meski penyebaran Corona terjadi penurunan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama TNI dan Polri setempat, tetap memperketat penerapan protokol kesehatan (protkes).

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Kasus baru Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tidak ditemukan lagi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), hampir satu bulan terakhir hingga Jumat (8/1/2021).    

Meski penyebaran Corona terjadi penurunan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama TNI dan Polri setempat, tetap memperketat penerapan protokol kesehatan (protkes).

Tim gabungan, kembali melancarkan razia protkes di Jalan Nasional (Jalan Letkol BB Djalal) kawasan Pantee Perak, Susoh, Kamis (7/1/2021) sore.

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor kembali terjaring lantaran tidak memakai masker.  

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes, yang dihubungi Serambinews.com, Jumat sore tadi mengaku hampir sebulan kasus baru warga terkonfimasi Positif Covid-19 tak ada.

Tepatnya sejak 10 Desember 2020.   

Baca juga: VIDEO Presiden Donald Trump Mengakui Kemenangan Joe Biden, Setelah Kerusuhan di Capitol AS

Baca juga: Gadis Aceh Tewas di Medan, Korban Berusia 17 Tahun Dalam Kondisi Hamil, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Baca juga: Pebulutangkis Indonesia Sebut Tes Swab PCR di Bangkok Sangat Berbeda: Disini Lebih Sakit Rasanya

Data warga Abdya yang masuk Suspek atau ODP (Orang Dalam Pemantauan), dan kasus baru Probable atau PDP (Pasien Dalam Pemantauan), juga nihil sejak 18 Desember lalu.

Kondisi yang semakin membaik ini diharapkan tidak membuat lengah masyarakat dalam melaksanakan protkes dalam kegiatan sehari-hari.

“Ketentuan 3M (memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak) tetap harus dipatuhi,” tegas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, itu.

Lebih lagi, katanya, penyebaran Corona di luar menunjukkan trend terjadi peningkatan.

“Jika kita semua tak disiplin protkes, tak tertutup kemungkinan muncul lagi kasus baru Covid-19,” kata Safliati. 

Dia menyebutkan pasien terkonfirmasi Positif dan Probable Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan isolasi di rumah, untuk sementara saat ini sudah kosong. 

Daerah dengan jumlah penduduk 150 ribu jiwa lebih tersebar di sembilan kecamatan itu tidak ditemukan lagi kasus baru warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19, kurun waktu hampir satu bulan terakhir atau sejak 10 Desember 2020.   

Akan halnya warga yang masuk data Suspek atau ODP (Orang Dalam Pemantauan), dan kasus baru Probable atau PDP (Pasien Dalam Pemantauan), juga tidak ada lagi sejak 18 Desember lalu.

Namun, daerah Kabupaten Abdya masih berstatus daerah zona kuning atau risiko rendah Covid-19.

Zona risiko rendah tersebut sudah bertahan selama hampir tiga bulan tidak berubah.

Kondisi ini menempatkan Abdya sebagai satu-satunya kabupaten di Aceh sebagai zona kuning.

Sedangkan 22 kabupaten/kota lainnya masuk zona oranye atau zona risiko sedang.   

Lebih lanjut Kepala Dinkes Abdya itu menjelaskan, pasien terkonfirmasi Positif Covid-19, berdasarkan update data sejak  Maret 2020 berjumlah 94 orang.

Dari jumlah tersebut, 86 orang dinyatakan sembuh setelah menjalani rawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya, termasuk isolasi di rumah.

Mereka dinyatakan sembuh karena tidak ditemukan lagi gejala Covid-19.

Delapan pasien Positif Corona akhirnya meninggal dunia, masing-masing 3 warga Kecamatan Babahrot, 2 warga Kecamatan Blangpidie, 1 warga Kecamatan Jeumpa, 1 warga Kecamatan Lembah Sabil, dan 1 warga Kecamatan Kuala Batee.

Pobable dan Suspek Baru Juga Kosong   

Sementara itu Kasus baru probable atau PDP (Pasien Dalam Perawatan) dan Suspek atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19, tidak ditemukan lagi di Kabupaten Abdya sejak 23 November 2020 hingga Jumat (8/1/2021) sore.

Hal itu diketahui berdasarkan rilis updata data terakhir dari Dinkes Abdya, Jumat sore, tadi.

Seperti dijelaskan Safliati SST MKes bahwa pasien Probable atau pasien bergejala Covid-19 di Kabupaten Abdya, hasil pendataan sejak Maret 2020 lalu, berjumlah 47 orang.

Sebanyak 43 orang diantaranya dinyatakan sembuh atau tidak ada gejala setelah dirawat.

Sedangkan empat pasien probable lainnya meninggal dunia, yaitu satu  warga Kecamatan Kuala Batee, satu warga Kecamatan Blangpidie, dan satu warga asal Jakarta Selatan, dan satu warga Kecamatan Susoh.

Bukan saja probable, warga Kabupaten Abdya yang masuk data Suspek, atau ODP  juga tidak ditemukan lagi sekitar satu bulan terakhir, hingga  Jumat (8/1/2021) sore.

Safliati menjelaskan update data terakhir Suspek di Kabupaten Abdya, sejumlah 202 orang, hasil pendataan sejak Maret 2020 lalu. Tapi, seluruhnya selesai menjalani isolasi di rumah sejak lebih satu bulan lalu. (*)   

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved