Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Pesawat Kapsul Ini Kembali Jadi Pebincangan, Begini Konsepnya

Terjadinya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini, perbincangan soal keamanan penerbangan pun mencuat lagi, termasuk soal inovasi teknologi keamanan

Editor: Amirullah
YouTube
Teknologi keamanan pesawat rancangan insinyur Rusia Gamil Halidov. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Tragedi kecelakaan pesawat sudah beberapa kali terjadi di Indonesia.

Terbaru, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak dan diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) sore.

Pesawat yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten itu dijadwalkan tiba di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, pada pukul 16.04 WIB.

Pesawat itu sebelumnya mengalami keterlambatan 49 menit dari jadwal semula.

Pesawat dilaporkan hilang setelah 4 menit lepas landas dengan ketinggian terakhir pada 250 kaki.

Berdasarkan manifes yang beredar, pesawat tersebut mengangkut 56 penumpang yang terdiri dari 46 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 kru.

Baca juga: Kebijakan Privasi Baru Tuai Pro dan Kontra, WhatsApp Akhirnya Buka Suara Tentang Berbagi Data ke FB

Baca juga: YouTuber Faisal Rahman Dikabarkan Jadi Korban Pesawat Sriwijaya Air, Story Terakhir jadi Sorotan

Terjadinya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini, perbincangan soal keamanan penerbangan pun mencuat lagi, termasuk soal inovasi teknologi keamanan pesawat terbang.

Di media sosial Facebook dan YouTube, Wartakotalive menemukan sebuah video tentang teknologi keamananan penerbangan yang diciptakan oleh ilmuwan asal Rusia.

Dalam video itu ditampilkan simulasi pesawat terbang komersil yang mengalami kecelakaan saat mengudara.

Baca juga: Kisah Rion, Penumpang Sriwijaya Air, Minta Istri Pakai Baju Putih dan Wakilkan Cium sang Anak

Baca juga: Kejanggalan Pilot Sriwijaya Air Sebelum Berangkat, Afwan Mendadak Minta Maaf Pada Istri dan Anak

Namun, desain kabin pesawat itu berbeda dari pesawat pada umumnya.

Semua penumpang dimasukkan dalam sebuah kapsul yang terbuat dari bahan polimer.

Kapsul itu seperti selubung yang terpisah dari badan pesawat.

Saat pesawat itu mulai terbakar di bagian sayap kanan dan mengeluarkan asap hitam tebal, kapsul polimer tadi otomatis langsung terlepas keluar dari badan pesawat, dilengkapi parasut yang langsung mengembang.

Saat badan pesawat tersebut, yang sudah tak lagi berisi penumpang, terus jatuh dan akhirnya meledak dan hancur.

Kapsul yang berisi penumpang tadi mendarat aman di darat maupun di laut, karena sudah diterbangkan oleh dua parasut besar di atasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved