Internasional
Gedung Capitol AS Diserbu Perusuh, Jumlah Polisi Hanya Seperti Hari-hari Biasa
Serbuan pendukung Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/1/2021) ke Gedung Capitol AS atau Gedung DPR, ternyata tidak ditanggapi serius
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Serbuan pendukung Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/1/2021) ke Gedung Capitol AS atau Gedung DPR, ternyata tidak ditanggapi serius
Padahal sudah ada peringatan dari berbagai pihak yang memperkirakan akan terjadi kerusuhan dan kekacauan
Dilaporkan, Kepolisian Capitol AS tidak menambah pasukan pada Rabu (6/1/2021), bahkan tidak membuat persiapan untuk mencegah kerusuhan besar-besaran.
Pengungkapan itu memberi penjelasan baru tentang mengapa polisi Capitol begitu cepat dikuasai oleh para perusuh.
Karena jumlah petugas tetap sama seperti pada hari rutin.
Bahkan, beberapa petugas itu hanya diperlengkapi dengan peralatan protes, bahkan tidak memiliki staf atau perlengkapan untuk mencegah kerusuhan.
Begitu massa mulai bergerak ke Capitol, seorang letnan polisi mengeluarkan perintah untuk tidak menggunakan kekuatan mematikan.
Sehingga, menjelaskan mengapa petugas di luar gedung tidak menarik senjata saat kerumunan mendekat.
Petugas kadang-kadang diperintahkan untuk tidak meningkatkan situasi dengan senjata mereka jika atasan percaya hal itu dapat menyebabkan penyerbuan atau baku tembak.
Dalam hal ini, membuat petugas memiliki sedikit kemampuan untuk melawan massa.
Dalam satu video dari tempat kejadian, seorang petugas mengangkat tinjunya untuk mencoba mendorong kembali kerumunan yang menjepitnya dan rekan-rekannya di pintu.
Tetapi, demonstran mencemooh.
Baca juga: Pendukung Trump, QAnon Mulai Ragu Atas Rencana Kembali Guncang Washington
"Kamu bukan orang Amerika!" dan seorang pria mencoba menusuknya dengan ujung bendera Amerika.
"Mereka dibiarkan telanjang," kata polisi dalam wawancara dengan AP pada Minggu (10/1/2021).
Dia telah mengemukakan masalah keamanan dalam pertemuan di DPR dengan Partai Demokrat 28 Desember 2020.