Pelayanan Kesehatan
Status Puskesmas Tangan-Tangan Naik Status Jadi Rawat Inap
Bahkan, katanya, saat ini para petugas kesehatan di Puskesmas Tangan-Tangan sedang mempersiapkan segala administrasi untuk beroperasinya pelayanan raw
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Puskesmas Tangan-Tangan yang berada di Desa Ie Lhop, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi berubah status menjadi Puskesmas rawat inap.
Awalnya, Puskesmas yang melayani seluruh penduduk Kecamatan Tangan-Tangan itu, hanya berstatus sebagai Puskesmas rawat jalan saja, namun setelah memenuhi syarat, Puskesmas tersebut naik status menjadi rawat inap.
“Sudah sepatutnya, Puskesmas ini menjadi rawat inap. Dimana, beberapa fasilitas seperti bangunan, ruang dan juga sarana lainnya sudah memadai dan layak," ujar kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya Safliati SST MKes seusai menjadi pimpinan apel di halaman gedung ruang rawat inap Puskesmas Tangan-Tangan, Senin (11/1/2021).
Bahkan, katanya, saat ini para petugas kesehatan di Puskesmas Tangan-Tangan sedang mempersiapkan segala administrasi untuk beroperasinya pelayanan rawat inap tersebut.
"Alhamdulillah, kalau sarana penunjang untuk rawat inap, sudah cukup memadai dan tidak ada masalah lagi, hanya beberapa administrasi saja, itu pun sedang disiapkan," sebutnya.
Dengan bertambahnya Puskesmas Tangan-Tangan sebagai rawat inap, kata Safliati, jumlah Puskesmas rawat inap di Abdya menjadi lima.
Baca juga: Kasus Muara Situlen-Gelombang di Agara, Kejati Aceh Tetapkan Lima Tersangka
Baca juga: Tim Peucrok Jaring 11 Warga yang Tak Patuhi Protokol Kesehatan
Kelima puskesmas itu, Puskesmas Manggeng, Puskesmas Blangpidie, Puskesmas Kuala Batee dan Puskesmas Ie Merah Babahrot. Sedangkan delapan Puskesmas lainnya, masih berstatus rawat jalan.
Menurutnya, untuk menjadi puskesmas rawat inap itu, harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku termasuk nilai akreditas dari Dinas Kesehatan provinsi, dan juga mesti didukunng dengan fasilitas lainnya.
Dalam kesempatan itu, Safliati berpesan, sebagai pelayanan publik dibidang kesehatan, petugas harus dapat memberikan pelayanan yang baik kepada para pasien.
"Bangun komunikasi dengan mereka, sehingga masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan itu sendiri," pinyanua.
Terkadang, ucapnya, bukan hanya obat yang dapat menyembuhkan pasien, akan tetapi, sikap ramah tamah, murah senyum dan pelayanan yang baik mampu juga mengobati rasa sakit bagi pasien.(*)