Gubernur Kembali Rombak Kabinet, Lantik 16 Pejabat Eselon II dan 113 Pejabat Administrator
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kembali melakukan perombakan kabinet. Sebanyak 129 pejabat dilantik pada Senin (11/1/2021) kemarin
BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kembali melakukan perombakan kabinet. Sebanyak 129 pejabat dilantik pada Senin (11/1/2021) kemarin, 16 orang di antaranya merupakan pejabat eselon II. Ini merupakan perombakan kedua yang dilakukan secara besar-besaran. Sebelumnya, pada November 2020 lalu, ada 547 pejabat yang dilantik dimana 24 di antaranya merupakan pejabat eselon II.
Pelantikan kemarin dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr Taqwallah MKes mewakili Gubernur di Anjong Mon Mata, Banda Aceh. Pelantikan terhadap 16 pejabat eselon II dilakukan pada pukul 15.00 WIB, sementara terhadap 113 pejabat eselon III dan IV pukul 17.00 WIB.
Pelantikan dan pengambilan sumpah ini sesuai dengan rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) No. B-41/KASN/1 Tanggal 7 Januari 2021. Khusus untuk pejabat eselon II, mereka yang dilantik itu merupakan wajah lama, hanya saja dirotasi pada jabatan yang baru. Berikut para pejabat eselon II yang dilantik:
T Ahmad Dadek SH, dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan dilantik menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda); Ir T Helvizar Ibrahim M Si dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan menjadi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM); Drs Bukhari MM dari Asisten Administrasi Umum menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia dan Hubungan Kerjasama.
Darmansyah SPd MM dari Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia dan Hubungan Kerjasama menjadi Kepala Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA); Dr Iskandar AP SSos MSi dari Kepala Badan Kepegawaian menjadi Asisten Administrasi Umum; Ir Sunawardi MSi dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana menjadi Kepala Dinas Pertanahan.
Berikutnya Dr Edi Yandra SSTP MSP, dari Kepala Dinas Pertanahan menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan; A Hanan MP dari Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Dr Ir Ilyas MP dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan menjadi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana; Ir Mawardi dari Kepala Dinas Pengairan menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan.
Ir Fajri MT dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk; Ir Iskandar Syukri MM MT dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk menjadi Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan; Ir T Mirzuan MT dari Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menjadi Kepala Sekretariat Majelis Pendidikan.
Selanjutnya Usamah SAg MM dari Kepala Dinas Pendidikan Dayah menjadi Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Zahrol Fajri SAg MH dari Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Dayah, dan terakhir Drs Alhudri MM dari Kepala Dinas Sosial Aceh menjadi Kepala Dinas Pendidikan Aceh.
Sekda Taqwallah saat membacakan sambutan Gubernur Aceh seusai pengambilan sumpah, mengatakan, pelaksanaan mutasi dan pelantikan pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh merupakan bagian dari upaya terus menerus untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Mutasi dan pelantikan juga sekaligus sebagai usaha lebih serius lagi untuk memaksimalkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Di dalam pelaksanaan mutasi ini, kita sepenuhnya mengacu kepada proses, prosedur dan ketentuan atau peraturan yang berlaku, dan telah pula dilakukan evaluasi terhadap kinerja selama ini," ujar Taqwallah.
Lantik 113 pejabat lainnya
Selain melantik 16 pejabat pejabat eselon II, di tempat yang sama tetapi dengan waktu terpisah, juga dilantik 113 pejabat eselon III dan IV. Terdiri dari 35 orang pejabat administrator, 74 orang pejabat pengawas, dan 4 orang beralih pada jabatan fungsional.
Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Sekda Taqwallah menyampaikan, kegiatan itu merupakan momen penting yang harus dimaknai sebagai upaya pemantapan mekanisme penyelenggaraan pemerintahan lingkungan Pemerintah Aceh, sekaligus mendorong keberhasilan reformasi birokrasi di Aceh.
“Penempatan para pejabat tersebut sudah melalui pencermatan mendalam yang dilakukan oleh Badan pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat),” ujar Taqwallah.
Sekda juga menyampaikan bahwa Gubernur Aceh menaruh harapan besar kepada para pejabat yang baru dilantik untuk dapat melakukan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat Aceh. Mereka juga diminta terus berupaya meningkatkan prestasi dan kinerja, guna menjalankan percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.(her/*)