Pesawat Jatuh
Kisah Suami Istri Jadi Korban Sriwijaya yang Jatuh, Sempat Bilang Ini ke Anaknya
Keduanya diketahui hendak kembali ke Pontianak setelah mudik ke Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
Nur Kholif bersama istrinya memilih langsung menumpang pesawat di Jakarta lantaran tidak menginginkan naik dua kali pesawat bila terbang dari Surabaya.
Sebab, bila terbang dari Bandara Juanda Surabaya, pesawat akan transit terlebih dahulu di Jakarta.
Tak hanya itu, pasutri itu memilih pulang tanggal itu lantaran masa berlaku rapid test antigennya akan segera habis.
Namun, ternyata pilihan naik pesawat berubah harus menggunakan tes swab.
Untuk itu, kakaknya harus menunggu hasil swab-nya keluar selama tiga hari dan baru berangkat pada hari Sabtu.
Ia tak mengira kakak kandungnya bakal menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.
Sebab, selama ini kakak kandungnya tidak pernah naik pesawat Sriwijaya Air bila kembali ke Kalimantan.
Hanif dan keluarganya mendapatkan informasi kakak kandung bersama istrinya menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air selepas shalat maghrib.
Sebelumnya, ia mendapatkan kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya dari media sosial di ponselnya, Sabtu (9/1/2021) sore.
Namun, ia tidak memperhatikan lantaran almarhum tidak pernah menumpang pesawat Sriwijaya.
Meski sudah mengikhlaskan kejadian tersebut, keluarga mengharapkan jasad Nur Kholif bersama istri segera ditemukan.
“Mudah-mudahan jenazah kakak kami dan istrinya segera ditemukan,” kata Hanif.
Saat ini, keluarga sudah ada yang di Posko Sriwijaya Air dan rumah sakit di Jakarta.
Tak hanya itu, ada juga keluarga di Bandara Soekarno-Hatta.
Di mata keluarganya, almarhum merupakan sosok yang taat beribadah dan baik bagi keluarga.