Syekh Ali Jaber Meninggal

Syekh Ali Jaber Meninggal, Anak Pertama dari 12 Bersaudara yang Meneruskan Perjuangan Sang Ayah

Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Syekh Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin

SERAMBINEWS.COM - Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Berpulangnya ulama besar Indonesia tersebut langsung menjadi kabar duka bagi umat muslim Indonesia.

Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 8:30, seperti dijelaskan pada postingan Instagram yusufmansurnew, Kamis (14/1/2021).  

Berikut ini profil kehidupan Syekh Ali Jaber, seperti yang dikutip pada repository.uinbanten.ac.id, diakses pada Kamis (14/1/2021), mengenai sepak terjang ulama kelahiran Madinah tersebut.  

Baca juga: PROFIL Syekh Ali Jaber, Ulama asal Madinah yang Sudah Hafal 30 Juz Al-Quran di Usia 10 Tahun

Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ustaz Yusuf Mansur: Kita Semua Kehilangan Banget

Profil Kehidupan Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber, sapaan akrab dari Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber, Beliau adalah salah seorang ulama yang lahir di kota Madinah Al-Munawarah pada tanggal 3 Shafar 1396 H, bertepatan dengan tanggal 3 Februari 1976 M.

Ia menjalani pendidikan, baik formal maupun informal, di Madinah.

Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Syekh Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.

Tidak mengherankan, di usianya yang masih terbilang belia, sebelas tahun, Ia telah hafal 30 juz Al-Qur’an.

Sejak itu pula Syekh Ali memulai berdakwah mengajarkan ayat - ayat Allah SWT di Masjid tersebut, kemudian berlanjut ke Masjid lainnya.

Baca juga: VIDEO Innalillahi Wa Innailahi Raajiuun, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh AlQur’an di Masjid Nabawi dan menjadi Imam Besar shalat di salah satu masjid di kota Madinah.

Sejak pertama kedatangannya ke Indonesia tahun 2008 dakwahnya mendapat respon yang cukup baik dari masyarakat.

Beliau terus giat dakwah dari perkotaan hingga ke pelosok pelosok daerah, sehingga beliau mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2011 dianugerahi kehormatan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Sejak saat itulah beliau merasa mendapat amanah yang harus diemban untuk terus berdakwah atas nama Indonesia dan untuk Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved