KMP Aceh Hebat 2

KMP Aceh Hebat 2 Segera Beroperasi Layani Rute Ulee Lheue - Balohan

Junaidi menjelaskan, tujuan dari pengadaan KMP Aceh Hebat 2 itu adalah untuk menambah jumlah kapal penumpang dan barang pada lintasan pelayaran Ulee L

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
www.serambitv.com
Kapal Motor Penyeberangan atau KMP Aceh Hebat 2 tiba di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, Sabtu (19/12/2020). 

Laporan Herianto I Banda Aceh Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Perhubungan Aceh bersama PT ASDP menyatakan, KMP Aceh Hebat 2 berkapasitas 252 orang penumpang, yang dipersiapkan untuk melayani jalur pelayaran penyeberangan dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh- Balohan, Sabang, segera dioperasikan.

“Informasi yang kita dapatkan dari pihak PT ASDP yang menerima kontrak KMP Aceh Hebat 2 sebagai operatornya, saat ini mereka sedang menyiapkan crew (personel) yang akan mengoperasikan kapal tersebut,” kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh Ir Junaidi MT kepada Serambinews.com di Kantor P2K Kantor Gubernur Aceh, Senin (18/1) pada saat dimintai penjelasannya tentang kapan KMP Aceh Hebat 2 dioperasikan untuk lintasan Ulee Lheue-Balohan Sabang.

Junaidi menjelaskan, tujuan dari pengadaan KMP Aceh Hebat 2 itu adalah untuk menambah jumlah kapal penumpang dan barang pada lintasan pelayaran Ulee Lheue-Balohan, Sabang.

Baca juga: Satgas Covid-19 Disdikbud Tingkatkan Pengawasan Sekolah

Baca juga: Gelombang Tinggi di Utara Sabang

Untuk lintasan pelayaran Ulee Lheue-Balohan Sabang, ungkap Junaidi, baru ada dua unit kapal barang dan penumpang yaitu KMP BRR dan KMP Tanjung Burung.

Dari dua unit kapal barang dan penumpang yang dioperasikan PT ASDP, pada jalur tersebut, ungkap Junaidi, hanya satu kapal saja yang bisa diandalkan pada saat terjadi lonjakan penumpang dan barang, pada hari-hari libur panjang, seperti libur Sabtu-Minggu, libur lebaran, libur akhir tahun dan lainnya, yaitu KMP BRR.

Hal ini disebabkan, muatan barang dan penumpang untuk KMP BRR, lebih banyak, dari KMP Tanjung Burang. Kapasitas penumpang KMP BRR mencapai 360 orang dan bisa muat mobil sebanyak 24 unit.

Sementara KMP Tanjung Burang, jumlah penumpangnya sekitar 200 orang dan mobilnya hanya berkisar 15 unit.

Setiap ada agenda libur panjang, kata Junaidi, sering terjadi penumpukan barang dan mobil di Pelabuhan Ulee Lheue maupun Balohan Sabang.

Untuk mengtasi penumpukan barang dan mobil di kedua pelabuhan itu, di masa Pemerintahan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan wakilnya Nova Iriansyah, mereka memprogramkan pengadaan tiga unit kapal feri/Roro pada tahun 2018 lalu dan ketiganya telah selesai pada akhir tahun 2020 lalu.

Untuk KMP Aceh Hebat 2, sebut Junaidi, kapalnya sudah ada di Pelabuhan Ulee Lheue, dan segera dioperasi oleh PT ASDP, setelah mereka mepersiapkan crew yang akan menjadi operatornya dan menyetor dana kontrak sewanya ke kas Pemerintah Aceh senilai Rp 1,5 miliar/tahun.

Untuk KMP Aceh Hebat 1 dan KMP Aceh Hebat 3, keduanya juga sudah selesai dan ditambatkan di masing-masing pelabuhan yang menjadi tempat mangkalnya.

KMP Aceh Hebat 1 berkapasitas 252 orang penumpang, ditambatkan di Pelabuhan Calang, karena kapal itu dipersiapkan untuk pelayaran perintis penumpang dan barang lintasan Calang-Sinabang.

Sedangkan KMP Aceh Hebat 3, berkapasitas 212 orang penumpang, ditambatkan di Pelabuhan Aceh Singkil.

KMP Aceh Hebat 3 itu, akan dioperasikan untuk jalur pelayaran perintis Aceh Singkil-Pulau Banyak.

Dana operasional KMP Aceh Hebat 1 dan KMP Aceh Hebat 3 itu, kata Kadishub Aceh, Ir Junaidi MT, akan ditangani melalui sumber dana APBN, melalui program pelayaran subsidi antar daerah.

Saat ini, kata Kabid Perhubungan Laut Dishub Aceh, Al Qadri, paket proyek pelayaran subsidi kedua jalur itu, sedang dilelang dan siapa yang akan menjadi pemenangnya, dia yang akan membayar sewa kapal operasional subsidinya kepada Pemerintah Aceh selaku pemilik kapal.

Misalnya, kalau PT ASDP yang menang lelang tendernya, maka PT ASDP yang akan membayarnya.

GM PT ASDP Aceh, Syamsuddin yang dimintai konfirmasikan kapan ketiga KMP Aceh Hebat 1, 2 dan 3, dioperasikan, ia mengatakan segera dilakukan, setelah semua proses tahapan persiapannya selesai dilaksanakan.

“Persiapan untuk mengoperasikan ketiga kapal itu, cukup banyak, mulai dari persiapan personil/orang, yang akan mengoperasikan kapal, perizinan, sampai kepada dana sewa kapal untuk Pemerintah Aceh, selaku pemilik kapal. Semua itu, saat ini, sedang dalam persiapan akhir, ” tutur Syamsuddin.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved