Breaking News

Berita Subulussalam

Denyut Ekonomi di Lapangan Sada Kata, Antara Keceriaan Anak dan Senyum Pedagang

"Ada perputaran uang yang relatif besar di Lapangan Sada Kata yang pada akhirnya ikut mendongkrak perekonomian masyarakat."

Penulis: Khalidin | Editor: Nasir Nurdin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE berbincang dengan pedagang di Lapangan Sada Kata, Kompleks Perkantoran Pemko Subulussalam yang kini disulap menjadi tempat hangout atau nongkrong termasuk berolahraga di kala petang. Foto direkam Minggu (17/12/2020). 

"Ada perputaran uang yang relatif besar di Lapangan Sada Kata yang pada akhirnya ikut mendongkrak perekonomian masyarakat."

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Lapangan Sada Kata di areal perkantoran Pemko Subulussalam dalam beberapa bulan terakhir menjadi wahana bermain bagi anak-anak pada sore hari.

Pantauan Serambinews.com, Senin (18/1/2021) sore, ratusan warga memadati Lapangan Sada Kata di sisi kanan Kantor Wali Kota Subulussalam.

Perubahan fungsi lapangan Sada Kata ini seiring dengan hadirnya fasilitas olahraga yang dibangun Pemko Subulussalam empat bulan lalu.

Lapangan Sada Kata kini disulap jadi tempat hangout atau lokasi nongkrong, terutama pada petang hari.

Pedagang makanan ringan dan mainan anak-anak memanfaatkan momen tersebut untuk meraup rupiah.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Terjangan Banjir Bandang di Puncak Bogor, Seret Pohon hingga Warga Berlarian

Pedagang makanan berjejer di sisi lapangan depan Kantor BPS Subulussalam. Tak terkecuali juga penyedia wahana permainan.

Menurut perkiraan, peredaran uang di Lapangan Sada Kata mencapai ratusan juta rupiah dalam empat bulan terakhir.

Angka tersebut bukan tanpa dasar, sebab ada puluhan pedagang makanan dan penyedia permainan yang mengeruk rupiah.

Sentosa Padang, pedagang minuman jeruk peras mengaku sudah empat bulan berdagang di tempat itu.

Baca juga: VIDEO Minta Izin ke Ibunya untuk Masuk Islam, Anak 9 Tahun Ini Ucapkan Syahadat

Omset usaha jeruk peras Sentosa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 400.000 sehari.

Selain berdagang minuman, Sentosa juga menyediakan permainan anak-anak seperti mobil-mobilan elektrik yang disewakan Rp 10.000 per 10 menit.

Omset permainan anak-anak ini juga mencapai Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per hari.

Hal senada diakui Izul, pedagang sate yang mangkal di dekat fasiltas fitnes.

Izul selama ini berjualan keliling di Kota Subulussalam, sekarang sudah memiliki tempat mangkal di Sada Kata.

Izul bisa menjaring pendapatan Rp 400.000 hingga Rp 500.000 sehari. Itu jauh lebih besare dibanding jualan keliling.

Pedagang makanan, minuman dan penyedia permainan di Lapangan Sada Kata lebih 25 orang.

Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE mengatakan, biaya pengadaan fasilitas olahraga di  Lapangan Sada Kata hanya sekitar Rp 200-an juta.

Baca juga: Raja Salman Sampaikan Belasungkawa ke Korban Gempa Indonesia, 88 Orang Dinyatakan Meninggal

Artinya, lanjut Affan Bintang, dengan Rp 200 juta memberi wahana baru dan menggerakkan perekonomian masyarakat .”Ada perputaran uang yang relatif besar yang pada akhirnya ikut mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Lapangan Sada Kata merupakan bekas panggung utama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-31 Tingkat Provinsi Aceh pada 2013.

Selama ini lapangan tersebut digunakan untuk kegiatan resmi seperti upacara dan hari besar lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved