Berita Aceh Tamiang
Buruknya Kondisi Tanggul Penyebab Utama Banjir di Aceh Tamiang, Pemerintah Aceh Diminta Bersikap
Pemerintah Aceh pun diminta bersikap untuk membenahi alur sungai di sepanjang Kabupaten Aceh Tamiang kabupaten.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Pemerintah Aceh pun diminta bersikap untuk membenahi alur sungai di sepanjang Kabupaten Aceh Tamiang kabupaten.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Banjir yang melanda Aceh Tamiang dalam tiga hari terakhir menimbulkan dampak terparah dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
Pemerintah Aceh pun diminta bersikap untuk membenahi alur sungai di sepanjang Kabupaten Aceh Tamiang kabupaten.
Bupati Aceh Tamiang Mursil mengungkapkan banjir kiriman dari Simpang Jernih, Aceh Timur ini merendam 11 kecamatan dari total 12 kecamatan di Aceh Tamiang.
Selain mengharuskan ribuan kepala keluarga mengungsi, banjir ini membuat lahan padi siap panen rusak.
“Hanya Kecamatan Manyakpayed yang tidak terkena banjir, selebihnya banjir.
Yang membuat kita sedih, sawah-sawah yang sudah siap panen rusak,” kata Mursil ketika meninjau titik banjir di sejumlah wilayah hilir, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS - Densus 88 AT Amankan 2 Warga Langsa, Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Satu PNS
Baca juga: Pemuda Diduga Alami Gangguan Jiwa Serang Petugas Satpol PP
Baca juga: Pemuda Diduga Alami Gangguan Jiwa Serang Petugas Satpol PP
Dijelaskannya banjir ini bukan hanya disebabkan intensitas hujan tinggi di wilayah hulu, tapi juga buruknya kondisi tanggul di sepanjang sungai.
Bahkan banjir ini juga menciptakan kerusakan baru, baik di tanggul tanah dan tanggul permanen.
“Sangat jelas tadi tanggul permanen sudah banyak kebocoran, ini harus disikapi agar tidak terjadi banjir yang lebih besar,” ujarnya.
Mursil menegaskan kawasan sungai di Aceh Tamiang sepenuhnya tanggung jawab Pemerintah Aceh.
Dia pun sempat menyinggung kunjungan Forkopimda Aceh beberapa waktu lalu yang berjanji akan memperbaiki tanggul di Aceh Tamiang.
“Selepas kunjungan Pak Gubernur bersama Pangdam, Kapolda dan Kajati, belum ada tanggul yang diperbaiki.
Kami sangat berharap ini disikapi karena masyarakat kami yang merasakan penderitaan ini,” sambungnya.
Dandim 0117/Atam Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita yang ikut dalam kunjungan ini menyatakan beberapa kerusakan tanggul sudah mereka perbaiki bersama masyarakat.
Namun diakuinya perbaikan tersebut bukan solusi tepat karena yang dibutuhkan berupa tanggul permanen.
“Yang kita buat cuma tanah menggunakan karung. Ini tidak tahan lama, saya rasa selepas banjir, Pemerintah Aceh harus membuat tanggul permanen,” kata Yusuf didampingi Kapolres Aceh Tamiang AKBP Ari Lasta Irawan.
Secara umum debit air mulai surut, namun beberapa pemukiman masih terendam air dan belum bisa dihuni.
Dikhawatirkan kondisi ini semakin memburuk bila hujan kembali turun dengan intensitas tinggi. (*)