Berita Politik
IPTR Komentari Cawagub Usungan PNA, Sebut Wagub bukan untuk Gaya-Gayaan
Seyogianya tak boleh ada yang tidak serius, apalagi jika ada upaya-upaya tertentu yang disinyalir ingin menunda dan meniadakan proses pengisian wagub.
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pemuda Tanah Rencong (IPTR) yang berkantor pusat di Kota Bogor, Jawa Barat, Bakhtiar Ali menilai, langkah partai lokal PNA menggulirkan tiga nama bakal calon wakil gubernur (cawagub) Aceh sudah bagus.
“Seyogianya tak boleh ada yang tidak serius, apalagi jika ada upaya-upaya tertentu yang disinyalir ingin menunda-nunda dan meniadakan proses pengisian wagub. Tentu hal itu sangat berbahaya, maka wajib diawasi oleh masyarakat dan gerakan sipil tak boleh diam,” ungkapnya, Selasa (26/1/2021).
Sebelumnya, Sekjen Partai Nanggroe Aceh (PNA), Miswar Fuady mengeluarkan pernyataan resmi bahwa PNA segera memfinalkan satu nama calon wagub Aceh sisa masa jabatan mendampingi Gubernur Nova Iriansyah.
"Ini kami nilai kriteria yang sangat luar biasa yang menunjukkan bahwa PNA memahami tujuan berpolitik dan berdemokrasi yang tidak boleh merugikan rakyat, pembangunan, hingga perdamaian Aceh,” nilai Bakhtiar yang juga seorang eksekutif di salah satu perusahaan multinasional yang beroperasi di Aceh.
Bakhtiar yang pernah aktif di gerakan sipil nasional dan Aceh sejak 1998 ini menyebutkan, kriteria cawagub usungan PNA yang akan difinalkan sudah sangat ideal yaitu: yang layak dari segala sisi, diinginkan dan diterima rakyat, sesuai kepentingan rakyat serta pembangunan.
Baca juga: Info Harga Emas Hari Ini, Selasa (26/1/2021), Berikut Rincian Lengkapnya
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Boma Bisma Indra (Persero), Simak Cara Daftarnya
Baca juga: Sembilan Pebulutangkis Indonesia ‘Ditahan’ di Thailand, 18 Pemain Telah Tiba di Tanah Air
"Maka kami menilai, PNA sedang memprioritaskan kepentingan rakyat dan pembangunan. Berarti pula kami melihat PNA akan mengusung final siapa yang dianggap paling berpengalaman dan paling layak untuk level jabatan wakil gubernur. Karena itu bukan jabatan coba-coba, bukan untuk gaya-gayaan," ujarnya.
“Kami sepakat dan kita dukung jika itu kriterianya. Sekaligus hal itu akan menguntungkan PNA sendiri juga di mata dan hati rakyat Aceh, karena PNA tidak memaksakan pengurus atau kadernya untuk mengisi jabatan strategis yang telah kosong yang berlarut-larut itu,” jelasnya.
“Sekali lagi, kami memuji langkah PNA dan rencananya dengan kriteria yang berbasis pada kebutuhan rakyat dan kepentingan pembangunan Aceh itu," papar dia.
"Bahkan hebatnya lagi, Ketua Umum PNA, Irwandi Yusuf tak mengizinkan dan tidak mau mengusung istrinya atau keluarganya yang juga pengurus PNA sebagai cawagub pengganti," ungkapnya.
PKS Lantik 9 DPC di Kota Banda Aceh, Konsolidasi Sambut Pilkada |
![]() |
---|
Jubir PA Aceh Barat Tolak Pilkada Serentak 2024, Dinilai Cederai MoU Helsinki dan Kekhususan Aceh |
![]() |
---|
Pelantikan Pengurus PAN Aceh Tunggu Jadwal DPP, SK Terbit 28 Januari 2021 |
![]() |
---|
DPRK Abdya Plot Rp 1 Miliar untuk Proses Tahapan, Dukung Pilkada Aceh Dilaksanakan Tahun 2022 |
![]() |
---|
Dirjen Otda Terima Aspirasi Pilkada Aceh 2022, Dijadwalkan Pertemuan Segitiga dengan Pihak Ini |
![]() |
---|