Conor McGregor Tak Lagi Ganas di Ring Meski Dapat Uang Banyak, Beda Mentalitas dengan Mayweather Jr
Hal Itu terbukti setelah sang petarung Irlandia yang menjuluki dirinya The Notorius, alias "Si Kejam", keok saat lawan Dustin Poirier di laga UFC 257,
McGregor mendapat bayaran 100 juta dolar hanya dari fee pertarungan.
Jumlah uang senilai Rp1,4 triliun rupiah itu diyakini mengubah diri petarung asal Crumlin, Dublin, Irlandia ini.
Dielhenn mengatakan kalau hal ini kembali ke mentalitas McGregor.
Ia membandingkan dengan petinju terkaya dunia, Floyd Mayweather Jr yang hidup dalam kemewahan selama setengah lebih kariernya, tapi tetap menjaga performanya.
Dielhenn mengatakan Mayweather mampu mempertahankan rasa lapar di dirinya kendati mendapatkan hampir 1 miliar dolar AS sepanjang karier tinju gemilangnya.
Mayweather dapat mempertahankan level performanya walau ia terlibat dalam laga-laga tinju paling menguntungkan sepanjang sejarah olahraga tersebut kala ia menghadapi, dan menang, saat melawan dua rival terbesarnya, Oscar De La Hoya pada 2007 dan juga Manny Pacuqiao pada 2015.
Mayweather juga mendapatkan hampir tiga kali lebih banyak dari McGregor saat keduanya bersua.
Bayaran senilai 275 juta dolar tersebut merupakan fee sekali tanding terbesar sepanjang sejarah olahraga.
Partai tersebut adalah pertarungan ke-50 dan terakhir Mayweather di ring tinju.
Mayweather Jr pun telah berusara perihal kekalahan McGregor dari poirier.
"Ia tak akan pernah satu level dengan saya. Mindset saya ada di planet berbeda, skill saya tak bisa tersaingi, saya pemenang tulen," tuturnya.
"Saya banyak berbicara sampah tetapi setiap kali saya membuktikan diri!."
"Conor tak bisa menang di olahraganya sendiri tetapi ia selalu ingin kembali ke tinju untuk menghadapi Pacuqiao," ujar Mayweather lagi.
"Tak ada yang ingin melihat itu, seperti melihat remahan saya makan remahan satu lagi."
Dielhenn mengutarakan satu hal bahwa hidup mewah yang dijalani Mayweather tidak pernah mengurangi rasa laparnya.