Berita Aceh Singkil

Tanaman Jagung di Singkil Diserang Hama Babi dan Monyet, Siang & Malam Bergantian, Petani Kewalahan

Dua binatang itu menyerang tanaman jagung bergantian. Ketika jagung mulai berumur dua bulan.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno, memantau tanaman jagung milik petani Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Kamis (28/1/2021) 

Dua binatang itu menyerang tanaman jagung bergantian. Ketika jagung mulai berumur dua bulan.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Petani jagung di Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, kewalahan mendapat serangan hama babi dan monyet.

Dua binatang itu menyerang tanaman jagung bergantian. Ketika jagung mulai berumur dua bulan.

Monyet menyerang pada siang hari. Sedangkan babi menyerang malam hari.

Uniknya hama babi datang membongkar tanaman jagung ketika pemiliknya pergi. Seolah tahu kebun jagung tidak ada yang jaga. 

"Tanaman jagung tumbuh subur, tapi ada dua hama yang cukup merepotkan yaitu babi dan monyet," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno saat mengecek lokasi tanaman jagung, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Fakta Baru BLT Subsidi Gaji Karyawan Tahun 2021, Menaker Ida Fauziah: Kita Pertimbangkan

Baca juga: Buntut Panjang Waket DPRD Sulut Selingkuh dan Seret Istri Pakai Mobil, Kini Dicopot dari Jabatan

Baca juga: Sempat Gugat Ayah Kandung Rp 3 M, Deden Siap Sujud di Kaki Memohon Ampun

Sementara itu, Jasidin petani jagung di lokasi ini mengatakan sejauh ini langkah yang bisa dilakukan pihaknya hanya menjaga agar hama babi dan monyet tidak masuk.

Hanya saja penjagaan tidak bisa dilakukan 24 jam. Sehingga ketika pihaknya lengah babi dan monyet masuk.

"Babi sudah mulai berkurang setelah dijerat. Kalau monyet masih terus saja masuk," ujarnya saat ditemui sedang mengusir kawanan monyet.

Di lokasi tersebut luas areal tanaman jagung seluas enam hektar. Dengan usia sekitar dua bulan.

Produksi jagung tersebut rencananya tidak lagi dijual ke luar daerah. Tetapi untuk memenuhi permintaan dalam daerah.

Program tanam jagung tersebut merupakan salah satu upaya menjaga ketahan pangan pada masa pandemi Corona Virus Deseasis 2019 (Covid-19).

Memanfaatkan lahan tidur yang dekat dengan pemukiman. Jagung tumbuh subur, hanya saja hama babi dan monyet menjadi musuh. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved