Sekelompok Pemuda Demo di Kantor Gubernur, Pertanyakan Dana Covid-19 Hingga Singgung Soal Wagub

Pada kesempatan itu, APAM juga meminta Pemerintah Aceh agar transparan dalam penggunaan dana penanganan Covid-19

Editor: bakri
SERAMBI/MASRIZAL
Massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) melakukan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Aceh, Kamis (28/1/2021). 

Pada kesempatan itu, APAM juga meminta Pemerintah Aceh agar transparan dalam penggunaan dana penanganan Covid-19. Massa juga mneyentil DPRA yang dianggap sudah hilang "taring." Tak hanya persoalan anggaran Covid-19, massa juga menyinggung masalah masih kosongnya kursi Wakil Gubernur (Wagub) Aceh setelah ditinggal Nova Iriansyah yang kini sudah menjadi Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan 2017-2022.

Sekelompok pemuda Aceh yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM), Kamis (28/1/2021) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Aceh. Dalam aksi itu, massa yang berjumlah puluhan orang mengawali aksinya dari Taman Ratu Safiatuddin. Kemudian, merekaberjalan kaki menuju ke Kantor Gubernur Aceh yang terpaut 100 meter dari taman tersebut. Pengunjuk rasa juga membawa sound system menggunakan mobil pikap.  

Dalam aksinya, massa turut mengusung spanduk yang bertuliskan kritikan terhadap Pemerintah Aceh dan DPRA juga melakukan orasi secara bergantian. Unjuk rasa yang berlangsung di halaman kantor tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dan anggota Satpol PP.

Setelah menyampaikan orasi sekitar 30 menit, Koordinator Lapangan, Agus Ismansyah menyerahkan petisi tuntutan kepada Asisten II Setda Aceh, Iskandar, yang menerima massa seusai orasi selesai.

Pada demo kemarin, massa menyampaikan beberapa tuntutan yang ditulis dalam selebaran. Di antaranya, mereka meminta kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk mengusut pengelolaan dana penanganan Covid-19 di Aceh.

"Anggaran refocusing Rp 2,3 triliun sepertinya hanya untuk oknum kroni-kroninya saja. Sementara penanganan Covid-19 di lapangan, amburadul. Bahkan, hari ini dayah-dayah yang sangat membutuhkan bantuan dana malah ‘disunat’ dengan alasan refocusing," kata Agus membacakan isi tuntatan.

Pada kesempatan itu, APAM juga meminta Pemerintah Aceh agar transparan dalam penggunaan dana penanganan Covid-19. Massa juga mneyentil DPRA yang dianggap sudah hilang "taring." Tak hanya persoalan anggaran Covid-19, massa juga menyinggung masalah masih kosongnya kursi Wakil Gubernur (Wagub) Aceh setelah ditinggal Nova Iriansyaah yang kini sudah menjadi Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan 2017-2022.

"APAM meminta kursi Wagub Aceh yang sudah lama kosong harus segera diisi oleh parpol pengusung dan Nova Iriansyah jangan bermain politik kepentingan sepihak. Segera finalkan kandidat wagub dan perioritaskan kepentingan rakyat serta pembangunan Aceh," tambah Agus Ismansyah.

Agus mengingatkan pemangku kepentingan Aceh bahwa perdamaian Aceh didapatkan dengan susah payah. Sehingga, sambungnya, tidak pantas Gubernur Aceh dan DPRA membiarkan apalagi jika meniadakan pengisian posisi wagub Aceh di tengah segala persoalan yang tidak mungkin diurus sendiri oleh Gubernur.

Seusai menerima tuntutan massa, Asisten II Setda Aceh, Iskandar, menyampaikan antara lain,  apa yang disampaikan oleh peserta aksi baik dalam orasi maupun dalam bentuk tertulis akan ia sampaikan kepada Gubernur Aceh untuk ditindaklajuti dengan baik. (mas)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved