Terlilit Utang, 8 Negara Ini Diprediksi Bisa Bangkrut Jika Terus Bergantung Pada Utangan China
Delapan negara ini, berisiko tinggi karena memiliki proporsi utang luar negeri cukup tinggi pada China dan Bank di China.
Sebagian besar utang terdiri dari utang perusahaan publik yang dijamin pemerintah dan berhutang kepada China Exim Bank.
3. Maladewa
Cina sangat terlibat dalam tiga proyek investasi paling menonjol di Maladewa.
Seperti peningkatan bandara internasional yang menelan biaya sekitar 830 juta dollar AS.
Pengembangan pusat populasi baru dan jembatan dekat bandara yang menelan biaya sekitar $ 400 juta dollar AS, dan relokasi bandara pelabuhan utama (tanpa perkiraan biaya).
Negara ini dianggap oleh Bank Dunia dan IMF berisiko tinggi mengalami kesulitan utang dan saat ini sedang dilanda gejolak politik dalam negeri.
Baca juga: Saat Negara Lain Bergantung pada Utang China, Negara Afrika Ini Lebih Memilih Miskin
Baca juga: Harimau Sumatera Danau Putra Dilepasliarkan di Pegunungan Gulo Aceh Tenggara
4. Laos
Laos, salah satu negara termiskin di Asia Tenggara, memiliki beberapa proyek terkait BRI.
Proyek terbesarnya adalah, kereta api China-Laos senilai 6,7 miliar dollar AS, yang mewakili hampir setengah dari PDB negara itu.
Hal itu membuat IMF memperingatkan bahwa proyek tersebut mungkin mengancam kemampuan negara untuk membayar utangnya.
5. Mongolia
Kemakmuran ekonomi Mongolia di masa depan bergantung pada investasi infrastruktur yang besar.
Menyadari situasi sulit di Mongolia, China Exim Bank setuju pada awal 2017 untuk memberikan pembiayaan di bawah jalur kredit senilai 1 miliar dollar AS dengan tarif lunak untuk proyek pembangkit listrik tenaga air dan proyek jalan raya.
Jika laporan tambahan kredit sebesar 30 miliar dollar untuk proyek-proyek terkait BRI selama lima sampai sepuluh tahun ke depan benar, maka prospek gagal bayar di Mongolia sangat tinggi, terlepas dari sifat lunak pembiayaannya.
Baca juga: VIDEO Bikin Haru Anak-anak Kongo Menangis Harus Berpisah dengan TNI Pulang ke Indonesia
6. Montenegro