Berita Banda Aceh

Rokok, Pajak Kendaraan, dan BBM Sumber Andalan Pendapatan Asli Aceh, Ini Target PAA Tahun 2021

Sedangkan tiga sumber andalan PAA tahun 2021 adalah pajak kendaraan bermotor PKB), pajak bahan bakar motor (BBM), pajak rokok, serta berbagai sumber

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS/HERIANTO
Berkas pemohon pemutihan denda tunggakan PKB dan pemutihan biaya BBNKB, yang sudah diterima petugas, mau dipindahkan ke ruang arsip untuk dicatat, Rabu (23/12/2020), di Kantor Samsat Banda Aceh, Batoh. 

Sedangkan tiga sumber andalan PAA tahun 2021 adalah pajak kendaraan bermotor PKB), pajak bahan bakar motor (BBM), pajak rokok, serta berbagai sumber PAA baru lainnya. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) menargetkan Pendapatan Asli Aceh tahun 2021 ini Rp Rp 2,401 trilliun.

Sedangkan tiga sumber andalan PAA tahun 2021 adalah pajak kendaraan bermotor PKB), pajak bahan bakar motor (BBM), pajak rokok, serta berbagai sumber PAA baru lainnya. 

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Bustami Hamzah, SE, MSi, menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambinews.com di ruang kerjanya di Banda Aceh,  Jumat (5/2/2021). 

Didampingi Sekretarisnya, Auliya Husni Putra, SSTP, MSi, Bustami menyebutkan menjadi andalan karena hanya tiga sumber ini yang melebihi target PAA dalam sejak beberapa tahun terakhir ini. 

Termasuk di tengah pandemi Covid-19 tahun lalu. 

Pakai Helm Berbentuk Tabung Gas 3 Kg dan Teko, Pasangan Kekasih Ini Tetap Pede di Jalan Raya

Andi Mallarangeng: Moeldoko Direstui Pak Lurah Maju di Pilpres 2024, Didukung NasDem dan PKB

Pemerintah AS dan Inggris Kutuk Pemerkosaan Sistematis Wanita Uighur di China

"Tahun 2020, target penerimaan pajak kenderaan bermotor(PKB)  Rp 1,275 trilliun, realisasinya Rp 1,477 trilliun atau  115,89 persen.

Ya, melebihi target karena penerimaan PKB dari berbagai jenis kendaraan juga melebihi target," kata Bustami. 

Bustami mencontohkan penerimaan PKB jenis pikap target Rp 28 miliar, realisasinya mencapai Rp 42,9 miliar atau 179 persen. Kemudian PKB truk, target Rp 18 miliar, realisasinya Rp 19,4 miliar atau 129 persen.

Selanjutnya, PKB kendaraan roda tiga target Rp 54 miliar, realisasinya Rp 68,7 miliar atau 127 persen.

Kemudian  PKB kendaraan khusus, targetnya Rp 1,4 miliar, realisasinya Rp 1,7 miliar atau 125,7 persen.

Realisasi PKB sepeda motor roda dua, juga terlampui. Targetnya Rp 139 miliar, realisasinya Rp 146,4 miliar atau sebesar 105 persen.

Realisasi PKB mini bus juga tinggi, targetnya Rp 188,2 miliar, terealisi Rp 213,8 miliar atau 115 persen. Selain dari PKB, penerimaan pajak BBNKB juga terlampui.

Targetnya Rp 277 miliar, realisasinya Rp 290 miliar, atau sebesar 104 persen.

Bustami Hamzah mengatakan melebihi target PAA dari PKB karena tahun lalu Pemerintah Aceh melaksanakan program penghapusan denda pajak PKB. 

Oleh karena itu, banyak masyarakat yang kembali membayar pajak kendaraannya, di samping tentu bertambahnya sepeda motor dan mobil di Aceh.   

Selain itu, tahun lalu Pemerintah Aceh juga membebaskan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) II atau kendaraan bekas, baik yang mutasi dari pelat non-BL ke BL maupun mutasi sesama BL. 

"Dengan adanya program ini pembebabasan BBNKB II ini, masyarakat Aceh yang membeli kendaraan di luar Aceh, bisa langsung mutasi kendaraannya ke pelat BL dan atas nama dirinya sendiri.

Tentu kedua jenis pembebasan ini berdampak baik bagi Pemerintah Aceh dan masyarakat," kata Bustami. 

Sumber andalan kedua PAA, kata Bustami dari pajak bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor.

Targetnya tahun lalu Rp 286,6 miliar, realisasinya Rp 319,3 miliar atau sebesar 111 persen.

Hampir untuk semua jenis BBM, pada tahun lalu penjualannya meningkat, sehingga memberikan sumbangan pajak BBM untuk Aceh menjadi lebih besar lagi.

Kenaikan tertinggi penjualan BBM tahun lalu jenis bio solar, realisasi penerimaan pajaknya mencapai sebesar 131 persen, kemudian jenis Pertamax Turbo terealisasis 123 persen.

Kemudian BBM jenis Pertalite sebesar 112 persen, sedangkan premium realisasinya sebesar 100,38 persen.

Selanjutnya, penerimaan pajak rokok. Targetnya tahun lalu Rp 275,9 miliar, realisasinya Rp 381,3 miliar atau sebesar 138 persen.

Tingginya realisasi penerimaan pajak rokok di Aceh, disebabkan masyarakat Aceh, termasuk golongan perokok berat.

"Kenaikan harga rokok tidak membuat pecandu rokok di Aceh berhenti merokok, atau mengurangi volume merokoknya, tapi tetap merokok," kata Bustami.

Program BPKA

Adapun Program BPKA tahun 2021 untuk mencapai target PAA Rp 2,4 trilliun, menurut Bustami Hamzah, antara lain meningkatkan layanan pembayaran PKB di semua Kantor Samsat se-Aceh.

Termasuk melalui layanan mobil Samsat dan jenis lainnya.

Peralatan pendukung kelancarana pembayaran PKB di semua Kantor Samsat di daerah, kata Bustami Kamzah, terus dilengkapi dan dibenahi agar semua prosesnya berjalan lancar dan memuaskan wajib pajak. 

“ Kalau wajib pajak sudah senang dan merasa bahagia serta puas membayar PKB ke Kantor Samsat, penerimaan PKB dan BBNKB akan meningkat,” ujar Bustami Hamzah.

Oleh karena itu, kata Bustami Hamzah, dirinya telah memerintahkan Kabid Pendapatan, Saumi Elfiza, menurunkan tim pemantauan ke Kantor Samsat di daerah.

Tujuannya untuk melihat perangkat apa yang masih kurang agar segera dilengkapi dan dibenahi, termasuk pembenahan kebersihan dan keindahan kantor dan lingkungannya. (*) 

     

  

   

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved