Puasa Sunnah

Begini Cara Niat Puasa Rajab Serta Hukumnya Menurut Ustad Abdul Somad dan Ustad Masrul Aidi

Akan tetapi, hukum asal berpuasa itu dianjurkan dalam kitab Sunan Abi Daud, bahwa Rasulullah Saw menganjurkan puasa di bulan-bulan haram atau mulia.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
TribunStyle.com Kolase/Instagram @hijrahsquadid @irmaco2019
Doa Rasulullah SAW di Bulan Rajab 

SERAMBINEWS.COM - Berikut adalah niat Puasa Rajab, hukum dan keutamannya menurut Ustad Abdul Somad dan Ustad Masrul Aidi.

Sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan Rajab 1442 Hijriah.

Menurut perhitungan kalender Hijriah, awal bulan Rajab 1442 H akan jatuh pada Sabtu (13/2/2021).

Biasanya, sebagian umat muslim ada yang mengisi waktunya di bulan Rajab dengan mengerjakan puasa sunnah.

Sebagaimana telah diketahui, bulan Rajab merupakan satu diantara 4 golongan bulan haram atau mulia.

Mengenai bulan-bulan haram ini, Allah Swt. telah berfirman dalam Qs. At-Taubah ayat 36 sebagai berikut.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Ini Keutamaan Berpuasa di Bulan Rajab, Termasuk Puasa Ayyamul Bidh & Amalan Sunnah yang Dianjurkan

Penjelasan mengenai keempat bulan ini juga dijelaskan dalam hadist:

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا ، أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ، ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ 

Dari Abu Bakrah, dari Rasulullah Saw, “Sesungguhnya zaman itu beredar seperti bentuknya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu dua belas bulan. Empat diantaranya adalah bulan haram (mulia). Tiga bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan Rajab Mudharr yang terletak antara Jumada (akhir) dan Sya’ban”. (HR. Al-Bukhari).

Di bulan-bulan ini, umat islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadahnya.

Salah satu bentuk amal ibadah yang bisa dikerjakan ialah dengan berpuasa.

Hukum Puasa di Bulan Rajab

Ustadz Abdul Somad dalam tulisan di blognya, somadmorocco.blogspot.com, telah mengupas beberapa dalil terkait dengan persoalan tentang Bulan Rajab.

Salah satunya ialah membahas mengenai Puasa di Bulan Rajab.

Puasa Rajab Sunnah atau Bidah? Berikut Penjelasan Buya Yahya pada Buletin Risalah Al-Bahjah

Lewat tulisan itu, Ustad Abdul Somad alias UAS menyampaikan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut.

عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

Artinya :

"Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, “Saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa di bulan Rajab, kami pada saat itu berada di bulan Rajab”. Ia menjawab, “Saya telah mendengar Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah Saw melaksanakan puasa hingga kami mengatakan ia tidak berbuka, dan Rasulullah Saw berbuka hingga kami mengatakan Rasulullah Saw tidak puasa”. (Hadist riwayat Imam Muslim).

Menurut Imam an-Nawawi, tulis UAS, pada zahirnya, maksud Sa’id bin Jubair berdalil dengan hadits tersebut bahwa tidak ada larangan dan anjuran untuk berpuasa di bulan Rajab.

"Hukum puasa di bulan Rajab sama seperti puasa di bulan-bulan lain. Tidak ada hadits tentang puasa bulan Rajab, hadist melarang atau pun menganjurkan," tulis UAS menjelaskan pendapat Imam an-Nawawi, sebagaimana dikutip dalam tulisannya berjudul 'Puasa Bulan Rajab' tertanggal 19 April 2015.

Akan tetapi, hukum asal berpuasa itu dianjurkan dalam kitab Sunan Abi Daud, bahwa Rasulullah Saw menganjurkan puasa di bulan-bulan haram atau mulia.

Sementara bulan Rajab adalah salah satu dari bulan haram atau mulia. 

Doa Bulan Rajab dan Amalan yang Dianjurkan, Puasa Sunah hingga Bacaan Dzikir

Di bulan-bulan haram ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim diatas, menunjukkan makna bahwa Rasulullah Saw sering melaksanakan puasa di bulan Rajab, hingga mereka menyangka Rasulullah Saw tidak puasa, ternyata Rasulullah Saw sedang berpuasa.

Sebaliknya, mereka menyangka Rasulullah Saw sedang berpuasa, ternyata Rasulullah Saw sedang tidak berpuasa.

Berdasarkan keterangan dari dalil-dalil tersebut, UAS memberikan kesimpulan akhir bahwa tidak ada dalil secara khusus untuk melaksanakan puasa di bulan Rajab.

Tapi jika ada yang puasa di bulan Rajab secara umum, maka hal itu baik, karena ada hadits umumnya.

Niat Puasa Rajab

Menurut Ustadz Masrul Aidi, Lc, Pimpinan dari Pondok Pesantren Babul Maghfirah Aceh Besar, tidak ada niat secara khusus untuk Puasa Sunnah di Bulan Rajab.

Hal ini berkaitan dengan tidak ada anjuran khusus untuk mengamalkan puasa sunnah di Bulan Rajab.

Diantara keempat bulan haram, yaitu ZulQaidah, Zul Hijjah, Muharram dan Rajab, hanya ada 2 bulan yang memiliki sunnah khusus.

"Dari 4 bulan tersebut (bulan haram), hanya 2 bulan yang ada pada sunnah khusus, yaitu Zul Hijjah dengan puasa sunnah Arafah dan Tarwiyah, dan bulan Muharram dengan puasa Asyura dan Tasu'a," papar Ustad Masrul kepada Serambinews.com, Kamis (11/2/2021).

Sedangkan bulan Rajab dan Zul Qaidah, tidak ada pada sunnah khusus.

Keistimewaan Bulan Rajab, Ini Amalan yang Dianjurkan, Puasa hingga Dzikir

Kendati demikian, jelas Ustadz Masrul, bulan Rajab tetaplah satu diantara 4 bulan istimewa dalam Islam.

Melaksanakan puasa atau ibadah lainnya di bulan haram memiliki fadhilah atau kemulian yang tinggi.

Oleh sebab itu, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah di bulan ini, salah satunya dengan berpuasa.

Namun, Ustad Masrul menggaris bawahi bahwa tidak ada yang namanya puasa Sunnah Rajab dengan niat puasa Rajab.

"Yang ada adalah puasa sunnah yang dilakukan di bulan Rajab," kata Ustad Masrul.

Maksudnya, di bulan Rajab umat muslim misalnya mengerjakan puasa sunnah, seperti Puasa Senin Kamis, Puasa Putih (puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan Hijriyah) atau puasa lainnya.

"Niatnya tergantung pada sunnah yang dikerjakan. Boleh jadi puasa sunnah Senin Kamis, puasa putih, atau yang lainnya," sambungnya.

Dengan kata lain, niat Puasa Rajab tidak harus melafadzkan 'Sahaja aku puasa....' , layaknya puasa sunnah atau wajib yang memiliki lafal khusus.

Akan tetapi, diniatkan sesuai dengan puasa sunnah (misal puasa Senin Kamis) yang ingin ditunaikan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved