Video
VIDEO Nasib Tukang Becak dan Sopir Labi-labi di Banda Aceh, Tergerus Teknologi dan Pandemi
Setiap harinya, mereka mengatakan sulit membawa pulang uang, bahkan untuk menambal ban bocor, keuangan mereka tidak cukup.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Hari Mahardhika
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Nasib tukang becak dan sopir labi-labi di Banda Aceh, kian hari tergerus zaman dan kemajuan.
Mereka menyebut kesulitan mendapat penumpang, setelah adanya bus trans beroperasi dan adanya pandemi.
Setiap harinya, mereka mengatakan sulit membawa pulang uang, bahkan untuk menambal ban bocor, keuangan mereka tidak cukup.
Salah satu sopir labi-labi bernama Marwan (43) mengatakan dirinya sebelum Tsunami Aceh 2004 sudah melakukan pekerjaan menjadi sopir labi-labi.
Bukan hanya Mawardi, tukang becak lain juga turut berkeluh kesah mengenai kondisi mereka saat ini.
Bimbang dengan kondisi keuangan, sedangkan istri dan anak di rumah menanti kepulangan mereka, berharap membawa pulang sedikit rezeki untuk bisa dibelikan makanan.