Heboh Buku SMA Ada Muatan Link Porno, DPR Prihatin hingga P2G Minta Mendikbud Tarik dari Peredaran

Buku mata pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII di Jawa Barat tengah menjadi sorotan karena adanya muatan link porno.

Editor: Amirullah
Capture Youtube Kompas TV
Ilustrasi. Sebuah buku pelajaran Sosiologi SMA Kelas VII di Jawa Barat membuat heboh masyarakat karena memuat link porno. 

Dari informasi yang ia peroleh, buku tersebut membahas topik mengenai, "Pemberdayaan Masyarakat Kampung Naga".

Tetapi, dalam narasinya justru memberikan tautan situs yang berisi konten pornografi.

Kondisi itu, menurut Satriawan, berbahaya bagi peserta didik dan guru apabila justru sampai membuka situs tersebut.

Pelantikan Pejabat Fungsional dan Penyerahan SK CPNS UPT Asrama Haji Embarkasi Aceh

"P2G khawatir jika buku ini masih beredar dan terus digunakan siswa lalu dibuka, maka secara langsung para siswa dan guru telah membuka situs porno."

"Dan hal ini sangat berbahaya bagi pendidikan dan moral anak bangsa," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Ia pun berharap agar Kemendikbud berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Hal itu agar senantiasa melakukan pengawasan terhadap buku-buku pelajaran yang digunakan peserta didik di sekolah.

Sebab, tidak menutup kemungkinan keberadaan buku itu juga tersebar di wilayah lain.

"Kemdikbud semestinya lebih berhati-hati dan selektif dalam membuat buku dan harus lebih ketat mengawasi konten buku yang beredar dan digunakan siswa/guru," ujarnya.

Lebih jauh, ia meminta, para guru dan kepala sekolah lebih selektif dalam memutuskan penggunaan buku-buku pelajaran siswa di sekolah.

"Para orang tua juga bisa sama-sama memantau isi buku yang dipakai anaknya belajar. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah buku pelajaran Sosiologi SMA Kelas VII di Jawa Barat membuat heboh masyarakat.

Hal itu lantaran memuat tautan menuju situs komik porno berbahasa China.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGM) Sosiologi Jawa Barat Iwan Hermawan membenarkan hal itu.

Namun, ia mengatakan, buku yang terbit 2015 itu telah lama digunakan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved