PDAM Ie Beusare Rata
PDAM Ie Beusare Rata Lhokseumawe Terhutang Pada PAG Rp 3,3 Miliar
Dijelaskan, untuk mendistribusikan air ke seribuan pelanggan di Kecamatan Muara Satu, sejak tahun 2015 lalu, pihaknya telah bekerja sama dengan PT PAG
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Persoalan yang kini sedang dihadapi PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe ternyata bukan hanya tidak mampu membayar gaji karyawannya selama 14 bulan.
Tapi juga ada persoalan utang yang sampai saat ini belum mampu dibayar ke PT Perta Arun Gas (PAG). Nilainya mencapai Rp 3,3 miliar.
Direktur PDAM Ie Beusare Rata Safrial, Senin (15/2/2021), mengakui selain pihaknya tettunggak membayar gaji karyawan, juga memiliki utang ke PAG sebesar Rp 3,3 miliar. Utang dalam hal pembelian air baku.
Dijelaskan, untuk mendistribusikan air ke seribuan pelanggan di Kecamatan Muara Satu, sejak tahun 2015 lalu, pihaknya telah bekerja sama dengan PT PAG. Dimana PDAM membeli air baku ke PAG dengan harga Rp 2.200 per kubik.
Selanjutnya diioah menjadi air bersih, baru dijual ke pelanggan dengan harga Rp 3.588 per kubik.
• Ibu Berpakaian Lusuh tanpa Alas Kaki Hadiri Wisuda Anak, Netizen Terenyuh dan Teteskan Air Mata
• Safrizal ZA, Mantan Lurah di Lhokseumawe Itu Kini Dilantik Menjadi Pj Gubernur Kalimantan Selatan
• Satpol PP dan WH Simeulue Tertibkan Pedagang
Namun sejak Oktober 2015 sampai sekarang, pihak PADM tidak mampu membayar air baku yang diambil dari PAG.
"Makanya sejak Oktober 2015 sampai sekarang, total hutang kami ke PAG mencapai 3,3 miliar rupiah," paparnya.
Namun dipastikan, utang tersebut telah dibukukan. Bila nanti penghasilan perusahaan bisa maksimal, maka akan dibayar.
"Bila nantinya kita sudah mulai mendapatkan penghasilan yang sudah maksimal, maka hutang ke PAG akan kita bayar secara menyicil," demikian Safrial.
Sebelumnya, sebanyak 39 tenaga kontrak dan karyawan PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe, dilaporkan sudah tidak bergaji selama 14 bulan atau terhitung dari 1 Januari 2020-1 Februari 2021. Total tunggakan gaji para karyawan sekitar Rp 2,1 miliar.(*)