Kisah Zul Alimin Sebagai Penjaga Sekolah di Simeulue,15 Tahun Mengabdi, Diupah Rp 200 Ribu Per Bulan
Pengabdian Zul Alimin (56) di Sekolah Dasar Negeri (SDN-6) Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue patut diacungi jempol.
Pengabdian Zul Alimin (56) di Sekolah Dasar Negeri (SDN-6) Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue patut diacungi jempol. Betapa tidak, sejak 15 tahun terakhir mengabdi sebagai penjaga sekolah, ia hanya diupah Rp 200 ribu per bulan.
Zul Alimin, kepada awak media, Senin (15/2/2021) mengisahkan saat awal mulanya ia menjadi guru bantu dan juga penjaga sekolah, lantaran pada masa itu masih sangat minim tenaga pendidik di wilayahnya.
Sekitar tahun 2005 pascatsunami, saat itu ia dipanggil oleh komite sekolah, kepala sekolah, dan juga kepala desa setempat, yang memintanya bekerja sebagai penjaga sekolah dan sesekali mengajar siswa jika sang guru tak masuk.
Ia tertarik, karena saat itu upahnya akan dinaikkan lebih dari Rp 200 ribu sebulan. Lalu, ia pun menerima tawaran itu dan bekerja sebagai penjaga sekolah. "Tetapi, janji untuk menaikkan upah tidak ada. Sudah 15 tahun mengabdi hanya diupah Rp 200 ribu," imbuhnya.
Kesempatan untuk mengubah status menjadi ASN melalui jalur pemutihan karena sudah lama mengabdi pun tak pernah berpihak kepadanya. Zul Alimin yang hanya tamatan SMA itu tetap berstatus tenaga bakti murni sebagai penjaga sekolah.
Zul Alimin sangat berharap agar Pemkab Simeulue dapat memperhatikan statusnya, paling tidak bisa diangkat menjadi pegawai kontrak daerah agar upah yang diterimanya bisa lebih baik. "Harapan saya, kalau pun gak jadi PNS supaya saya diangkat menjadi tenaga kontrak," pintanya.
Selama ini, ia juga harus berkebun serta ke sawah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.(sm)