Internasional
Perbudakan AS Telah Berakhir 130 Tahun Lalu, Warga Kulit Hitam Nilai Tidak Perlu Lagi Reparasi
Perbudakan AS telah berakhir lebih dari 130 tahun yang lalu, sehingga tidak perlu lagi reparasi bagi seluruh warga kulit hitam.
Beberapa negara bahkan tidak memiliki perbudakan.
Baca juga: Pemimpin Kulit Hitam Mendukung Kesuksesan Georgia, Bawa Demokrat Kuasai Kongres AS
Dia menambahkan:
"Reparasi mengajarkan pemisahan.
Perbudakan berakhir lebih dari 130 tahun yang lalu.
Bagaimana seorang ayah meminta putranya untuk menghabiskan waktu penjara atas kejahatan yang dilakukannya?
Saya merasa itu terus memberi tahu kami bahwa kami masih orang Afrika-Amerika, bukan hanya Amerika.
Reparasi atau penebusan berada di luar ajaran Yesus Kristus. "
Reparasi telah menjadi bagian dari dialog nasional selama bertahun-tahun.
Dengan para pendukungnya berpendapat Amerika Serikat tidak pernah menebus kerja paksa perbudakan dan tanah yang dirampas dari orang kulit hitam Amerika selama beberapa generasi.
Penulis Ta-Nehisi Coates mengeksplorasi idenya dalam "The Case for Reparations," artikelnya tahun 2014 untuk The Atlantic, yang mendesak negara untuk menghadapi masa lalunya.
"Sebuah Amerika yang menanyakan apa yang menjadi hutang warganya yang paling rentan menjadi lebih baik dan manusiawi," tulisnya.
"Sebuah Amerika yang memalingkan muka mengabaikan tidak hanya dosa masa lalu tetapi juga dosa masa kini dan dosa tertentu di masa depan," ujarnya.
"Lebih penting daripada potongan cek tunggal mana pun untuk Afrika Amerika, pembayaran reparasi akan mewakili pendewasaan Amerika," tambahnya.
"Tentang mitos masa kecil tentang kepolosannya menjadi kebijaksanaan yang layak bagi para pendirinya," ujarnya.
Masalah ini menjadi garis fokus mempertanyakan untuk calon Demokrat karena mereka mulai masuk ke dalam 2020 pemilihan presiden, terutama dengan Amerika berkulit hitam melayani sebagai landasan partai.