Militer AS Kocar-kacir ketika Dihujani Rudal Iran, Ada yang Tak Sadarkan Diri hingga Trauma Otak
Senjata itu lebih kuat daripada senjata apa pun yang diluncurkan untuk menyerang orang Amerika dalam satu generasi.
Bunker ini dirancang untuk menghentikan roket yang lebih kecil, bukan rudal.
Johnson tidak ingat tiga ledakan pertama dan percaya, itu karena ledakan ketiga membuatnya dan tentara lain pingsan dalam waktu singkat.
Johnson, seorang ahli bedah penerbangan, bertanya apakah ada yang membutuhkan perhatian medis.
Tidak ada yang mengatakan ya, mendorong laporan awal ke Pentagon tentang tidak adanya cedera yang kemudian diumumkan oleh Trump.
Baca juga: Sholat Dhuha Pembuka Pintu Rezeki hingga Penghapus Dosa Keutamaannya, Simak Tata Caranya

“Faktanya adalah, setiap orang memiliki gejala cedera otak traumatis ini,” kata Johnson.
“Tapi gejala itu tidak signifikan dibandingkan dengan apa yang kita alami sepanjang malam.”
Anggota layanan mulai menerima pengujian sesudahnya.
Pasien dengan gejala paling signifikan dievakuasi dari Irak.
Johnson didiagnosis dengan cedera otak dan menghabiskan berminggu-minggu menerima terapi fisik, terapi wicara, terapi okupasi, terapi motorik mata dan perawatan psikiatri di Jerman.
Dia akhirnya kembali ke Timur Tengah untuk menyelesaikan misinya.
Berita Lain: Joe Biden Serang Milisi Pro Iran di Suriah

Joe Biden memerintahkan militer AS untuk menyerang Suriah.
Serangan itu ditujukan di wilayah timur, di mana menjadi basis milisi pro-Iran, sebagaimana diberitakan Intisari Online dari Al Jazeera.
Militer AS mengklaim serangan itu hanyalah serangan balasan setelah lokasi pasukan AS di Irak diserang dengan roket.
"Dengan arahan Presiden Biden, pasukan militer AS sore ini melakukan serangan terhadap infrastruktur kelompok milisi dukungan Iran di timur Suriah," ujar juru bicara Pentagon John Kirby.
"Serangan ini diizinkan untuk merespon serangan terbaru terhadap personil Amerika dan Koalisi di Irak, dan melawan ancaman yang senantiasa ada untuk para personil itu," ujarnya.
Serangan kali ini tampaknya cukup terbatas, hanya berpotensi menurunkan risiko ketegangan, menurut Reuters.
Masih belum diketahui kerusakan apa yang timbul ataukah ada korban dari serangan tersebut.
(TribunnewsWiki.com/Nur)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Tentara AS Kalang Kabut ketika Dihujani Rudal Iran, Alami Trauma Otak hingga Harus ke Psikiater