Internasional
Pemimpin Junta Militer Myanmar Siap Terima Sanksi dan Isolasi Dunia, Masih Ada China dan Rusia
Para pemimpin junta militer Myanmar menegaskan siap menerima sanksi dan isolasi dari Dunia. Mereka mengatakan sudah biasa menerima sanksi
'Kami terbiasa dengan sanksi, dan kami selamat'," katanya kepada wartawan di New York.
"Ketika saya juga memperingatkan akan pergi dalam isolasi, jawabannya adalah: 'Kita harus belajar berjalan hanya dengan beberapa teman'."
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Uni Eropa, telah menerapkan atau sedang mempertimbangkan sanksi yang ditargetkan untuk menekan militer dan sekutu bisnisnya.
Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang telah menyuarakan keprihatinan atas keadaan darurat tersebut.
Tetapi tidak mengutuk kudeta tersebut bulan lalu karena ditentang oleh Rusia dan China.
Memandang perkembangan tersebut sebagai urusan dalam negeri Myanmar.
Baca juga: Militer Myanmar Makin Brutal, Tembak Pendemo dari Jarak dekat dan Pakai Peluru Tajam
Tindakan apa pun oleh dewan di luar pernyataan tidak mungkin dilakukan, kata para diplomat.
"Saya berharap mereka menyadari ini bukan hanya urusan internal, itu mengenai stabilitas kawasan," kata Schraner Burgener tentang China dan Rusia.(*)