Internasional

Pemimpin Junta Militer Myanmar Siap Terima Sanksi dan Isolasi Dunia, Masih Ada China dan Rusia

Para pemimpin junta militer Myanmar menegaskan siap menerima sanksi dan isolasi dari Dunia. Mereka mengatakan sudah biasa menerima sanksi

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kombinasi gambar yang dibuat pada 1 Februari 2021 ini menunjukkan (kiri atas) Presiden Myanmar Win Myint, (kanan atas) Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, (kiri bawah) Myint Swe, kepala menteri divisi Yangon, (kanan bawah) Kepala Jenderal Senior Myanmar Min. Aung Hlaing, panglima tertinggi angkatan bersenjata Myanmar. 

'Kami terbiasa dengan sanksi, dan kami selamat'," katanya kepada wartawan di New York.

"Ketika saya juga memperingatkan akan pergi dalam isolasi, jawabannya adalah: 'Kita harus belajar berjalan hanya dengan beberapa teman'."

Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Uni Eropa, telah menerapkan atau sedang mempertimbangkan sanksi yang ditargetkan untuk menekan militer dan sekutu bisnisnya.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang telah menyuarakan keprihatinan atas keadaan darurat tersebut.

Tetapi tidak mengutuk kudeta tersebut bulan lalu karena ditentang oleh Rusia dan China.

Memandang perkembangan tersebut sebagai urusan dalam negeri Myanmar.

Baca juga: Militer Myanmar Makin Brutal, Tembak Pendemo dari Jarak dekat dan Pakai Peluru Tajam

Tindakan apa pun oleh dewan di luar pernyataan tidak mungkin dilakukan, kata para diplomat.

"Saya berharap mereka menyadari ini bukan hanya urusan internal, itu mengenai stabilitas kawasan," kata Schraner Burgener tentang China dan Rusia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved