PNA Segera Temui Partai Pengusung, Untuk Pilih 2 Nama Cawagub Aceh
artai Nanggroe Aceh (PNA) sudah menetapkan Sayuti SH MH sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Aceh dari partai itu sisa masa jabatan
BANDA ACEH - Partai Nanggroe Aceh (PNA) sudah menetapkan Sayuti SH MH sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Aceh dari partai itu sisa masa jabatan 2017-2022. Dengan penetapan itu, banyak pihak berharap proses pemilihan cawagub bisa cepat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PNA, Miswar Fuady saat dikonfirmasi Serambi, Senin (8/3/2021) mengatakan bahwa setelah penetapan Sayuti, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan partai pengusung Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah minggu depan.
Untuk diketahui, ada lima partai pengusung Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah pada Pilkada 2017 yaitu PNA, Partai Demokrat Aceh, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh, Partai Daerah Aceh (PDA), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aceh.
"Proses diinternal PNA sudah selesai bahwa kita sudah memutuskan Sayuti sebagai cawagub dari PNA. Nah, langkah berikutnya kita akan memberitahukan hasil ini kepada partai pengusung lain seraya bersilaturahmi," kata Miswar.
Jika pun ada calon dari partai pengusung lain, Miswar mengajak untuk duduk bersama berdiskusi memilih dua nama. Sehingga proses pemilihan calon pendamping Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bisa berjalan lebih cepat.
Memang jauh sebelumnya, PKB dan PDA sudah mengumumkan nama cawagub yang diusul oleh masing-masing partai itu. Dari PKB menetapkan anggota DPR RI, H Ruslan M Daud, sedangkan PDA mengusulkan ketum partai itu, Tgk Muhibbussabri A Wahab.
"Jika ada calon lain dari partai pengusung lain, ayo kita duduk untuk kita putuskan dua nama yang akan kita serahkan kepada gubernur yang selanjutkan diteruskan ke DPRA untuk dipilih satu nama dalam rapat paripurna," ujar dia.
Berharap Dipercepat
Secara terpisah, H Muharuddin Harun, Muhammad Nazar, dan Muhammad Zaini Yusuf yang ketiganya turut mendaftar sebagai cawagub Aceh dari PNA mengaku tidak mempersoalkan hasil penetapan DPP PNA yang menunjuk Sayuti.
Sebaliknya, mereka berharap proses pemilihan cawagub Aceh bisa cepat terwujud. "Yang paling penting kekosongan wakil gubernur itu harus segera disisi. Ini perlu ada sikap serius dari partai pengusung," kata Muharuddin yang juga mantan ketua DPRA ini.
Begitu juga dengan Muhammad Nazar yang meminta seluruh partai pengusung harus memprioritaskan kepentingan rakyat. "Dengan sisa masa jabatan yang singkat tentu mereka harus bijak menentukan cawagub," ujar mantan wagub Aceh yang juga Ketua Partai SIRA itu.
Sementara Muhammad Zaini Yusuf mendesak partai pengusung segera menggelar musyawarah untuk menentukan dua nama cawagub Aceh yang akan dikirim ke gubernur guna diteruskan ke DPRA untuk dipilih satu nama.
"Saya berharap partai pengusung menyikapi segera keputusan Ketum PNA dan MTP yang sudah menetapkan Sayuti mengingat waktu terus berjalan. Persoalan Aceh saat ini sangat kompleks, tidak mungkin diselesaikan oleh gubernur sendiri," kata adik Irwandi ini.(mas)