Otomotif

Pemerintah Targetkan Pasar Otomotif Kembali Pulih pada 2023, Seusai Insentif PPnBM Dikucurkan

Pemerintah menargetkan industri dan pasar otomotif nasional akan pulih kembali pada 2023 mendatang.

Editor: M Nur Pakar
Dokumentasi Humas Kementerian Perindustrian
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada Hari Batik Nasional secara virtual, Jumat (2/10/2020) 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan industri dan pasar otomotif nasional akan pulih kembali pada 2023 mendatang.

Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) mengakui bahwa pandemi virus corona alias Covid-19 mampu mempengaruhi laju pertumbuhan industri otomotif nasional secara signifikan.

Satu di antaranya perihal utilisasi pabrik yang kemudian berdampak pada pasokkan unit kendaraan ke diler dan ekspor.

Bahkan dikatakan utilisasi tersebut menjadi yang terendah sejak 2008 lalu.

"Otomotif sangat terpukul (imbas pandemi), utilisasi pabrik hanya 30-40 persen dan ini jadi yang terendah dari 2008," ucap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi virtual, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Mobil Listrik Murah Berbandrol Rp 200 Jutaan Akan Diproduksi Oleh Nissan dan Mitsubishi

"Oleh karena itu, kami terus lakukan dorongan supaya cepat pulih," harapnya.

"Kami targetkan, produksi bisa kembali pulih pada 2023 mendatang," lanjut dia.

Adapun pergerakan untuk membantu pemulihan industri otomotif dalam negeri itu, salah satunya melalui pemberian relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 100 persen.

“Tentu, ada syarat bagaimana bisa mendorong demand sehingga ada kekuatan daya beli masyarakat," jelasnya.

"Pemerintah sudah terbitkan relaksasi PPnBM dan sebelum berangkat ke Tokyo," katanya.

"Saya juga memanggil seluruh distributor produk otomotif di Indonesia mengenai pemberian diskon ini," ujarnya.

Menurut Agus, hingga saat ini pemberian relaksasi PPnBM mampu memberikan dampak positif terhadap industri otomotif.

Berdasarkan catatannya, di 3-4 hari pertama pemberlakuan terjadi peningkatan permintaan sampai 50 persen.

Diharapkan, tren tersebut bisa terus bertahan hingga penghujung tahun agar mencapai target penjualan tahunan sebesar 750.000 unit.

Serta, berdampak baik pula kepada perekonomian nasional. Baca juga: Kemenperin Akselerasi Pengembangan Kendaraan Listrik Nasional.

Baca juga: Indonesia Genjot Investasi Otomotif, Menperin Temui Prinsipal Toyota, Honda, dan Suzuki di Jepang

“Kami sudah memeriksa pada produsen kendaraan 3-4 hari setelah berlakunya ppnbm. Sekitar tanggal 4 Maret 2021," tambahnya.

"Kami ketemu mereka dan dilaporkan rata-rata terjadi peningkatan dari purchase order di atas 50 persen,” kata Agus.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved