Bimtek
Ratusan Teknisi UNBK Tingkat SMP Ikut Bimtek Ujian Mandiri Berbasis Komputer
Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 106 orang dari 53 sekolah SMP se Aceh Barat, bimtek tersebut berlangsung selama 3 hari, sejak Senin
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Sa'dul Bahri I Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Ratusan tenaga teknisi UNBK atau operator dari seluruh sekolah tingkat SMP di Aceh Barat, Senin (15/3/2021) mengikuti bimbingan teknis untuk kesiapan pelaksanaan ujian berbasi komputer, yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan di Meulaboh.
Kegiatan tersebut bertujuan agar semua sekolah punya kemampuan dan keahlian untuk kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi ujian berbasis Komputer dan IT di sekolah.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Aceh Barat, Amiruddin kepada Serambinews.com, Senin (13/3/2021) mengatakan, bimbingan teknis bagi seluruh tenaga teknisi UNBK SMP dilakukan sebagai salah satu upaya agar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dapat berjalan secara efektif di semua sekolah nantinya.
Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 106 orang dari 53 sekolah SMP se Aceh Barat, bimtek tersebut berlangsung selama 3 hari, sejak Senin hingga Rabu, (15-17 Maret 201) yang diselenggarakan oleh MKKS Aceh Barat.
• Tata Cara Shalat Taubat Nasuha pada Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Niat & Doa
• Tommy Sugiarto Hingga Carolina Marin Mundur dari All England 2021, Ini Penyebabnya
Ia berharap, dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan, sehingga saat pelaksanaan UNBK tetap lancar dan meminimalisir berbagai kendala teknis di sekolah masing-masing.
Sementara tutor dari kegiatan tersebut atau pematerinya dari Dinas Pendidikan Aceh Barat, dan dari kepala Sekolah yang ahli dibidang tersebut, salah satunya kepala SMPN 2 Pante Ceureumen yang sebelumnya mampu merakit jaringan internet sendiri.
Ia menambahkan jumlah sekolah SMP di Aceh Barat mencapai 53 sekolah, dari jumlah tersebut hanya satu sekolah yang tidak mengirimkan pesertanya.
Sedangkan setiap sekolah diminta pesertanya atau tenaga teknis atau operator sebanyak 2 orang, para peserta tersebut diharapkan mampu menyerap pengetahuan yang lebih luas untuk kepentingan sekolah masing-masing nantinya.(*)