Masuk PTN, Jangan Percaya Calo
Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, mengingatkan masyarakat khususnya orang tua yang anaknya
BANDA ACEH - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, mengingatkan masyarakat khususnya orang tua yang anaknya hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk tidak percaya pada calo yang menawarkan jasa kelulusan.
Permintaan itu disampaikan Rektor seiring mulai berlangsungnya proses seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Di masa-masa seperti inilah, ungkap Rektor, banyak calo yang mulai memperdaya masyarakat dengan iming-iming lulus di berbagai perguruan tinggi. Padahal, sambung Prof Samsul, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sudah menegaskan bahwa proses seleksi masuk perguruan tinggi telah tersistem dengan sangat baik yang tidak memungkinkan siapapun untuk melakukan kecurangan.
“Saya minta para orang tua tidak percaya kepada orang-orang yang mengaku bisa meluluskan. LTMPT sudah berkomitmen untuk menyelenggarakan proses seleksi ini secara akuntable. Jadi, tidak ada calo atau apapun namanya yang bisa meluluskan,” tegas Prof Samsul yang juga Wakil Ketua I LTMPT seperti disampaikan Kepala Humas USK, Chairil Munawir MT SE MM, dalam siaran pers kepada Serambi, Rabu (17/3/2021).
Salah satu modus yang kerap dilakukan para calo, sebut Rektor, yaitu mereka menjanjikan kelulusan dengan meminta sejumlah uang. Lalu, seolah-olah mereka mengurusi proses seleksi ini sehingga nama peserta yang bersangkutan bisa lulus. Padahal, sejatinya mereka tidak melakukan apapun. Tapi, hanya menunggu pengumuman kelulusan.
“Jika anak tersebut lulus, seolah itu adalah jasa dia (calo). Jika tidak, maka dia tidak bertanggung jawab dan pergi membawa uang yang sudah diberikan oleh orang tua anak tersebut. Jadi, sekali lagi saya minta jangan pernah percaya calo. Kalau anak kita pintar, Insya Allah dia akan lulus dengan sendirinya,” ungkap Rektor.
Prof Samsul juga menegaskan kepada para kepala sekolah maupun guru untuk tidak berlaku curang dengan mengubah nilai siswanya. Bila hal tersebut terjadi, sekolah bersangkutan akan di-blacklist. Bahkan, sekalipun siswanya sudah dinyatakan lulus dan di kemudian hari terbukti curang maka kelulusan siswa tersebut dapat dibatalkan.
“Jadi, saya ingatkan kepala sekolah maupun guru, jangan pernah mengubah nilai siswanya. Sebab, kita ingin memberikan anak kita yang terbaik. Jangan sampai mereka yang sudah lelah belajar, tapi tidak lulus karena dicurangi,” pungkas Rektor USK.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LTMPT, Prof Mohamad Nasih. Menurutnya, LTMPT sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengurusi proses seleksi masuk PTN ini, tidak pernah melakukan kesepakatan kerja sama baik dengan instansi maupun perorangan untuk meluluskan sesesorang ke PTN. “Kursi di PTN dan program studi favorit tidak diperjualbelikan,” tegas Prof Mohamad Nasih.
Nasih memastikan, proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sangat transparan. "Setiap peserta dapat mengetahui ranking maupun nilai UTBK-nya dan membandingkannya dengan peserta lain," ujar Nasih.
"Oleh karena itu, peserta yang diterima pasti karena nilai/ranking dia maupun nila UTBK dia. Bukan karena yang lain. Jadi, jangan percaya calo," kata dia.
Sementara itu, terkait biaya jasa calo, Nasih mengingatkan, agar tak tergiur dengan nominal dan janji dari oknum yang tidak jelas. Adapun besaran biaya di PTN sudah diatur dalam Permendikbud yang terkait dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) masing-masing PTN. "LTMPT dan PTN tidak memungut biaya tambahan di luar ketentuan biaya pendaftaran dan/atau biaya pendidikan di PTN yang sesuai dengan UKT," ujar Nasih.(jal)