Label Benih
Distanbun Aceh Lahirkan Inovasi Baru, Kini Label Benih Padi Sudah Miliki Barcode
Cut Huzaimah yang baru dilantik sebagai Kadistanbun Aceh menyampaikan inovasi ini akan mempermudah semua pihak untuk mengecek keaslian label yang dike
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh melalui UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) melakukan inovasi baru dengan memasang label benih menggunakan barcode/QR.
Inovasi baru tersebut dilaunching oleh Kepala Distanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP di Kantor UPTD BPSBTPHP Distanbun Aceh, Kamis (25/3/2021).
Turut mendampingi Kepala UPTD BPSBTPHP Habiburrahman STP MSc, Kabid Tanaman Pangan Safrizal SP MPA beserta tim pengawasan dan sertifikasi benih.
Cut Huzaimah yang baru dilantik sebagai Kadistanbun Aceh menyampaikan inovasi ini akan mempermudah semua pihak untuk mengecek keaslian label yang dikeluarkan.
Pengecekan itu cukup memakai HP yang ada aplikasi pindai kode QR di android atau IOS.
• LIVE Streaming MotoGP Qatar 2021, FP1 Mulai Jumat 26 Maret, Pembalap Ini Bertekad Naik Podium
• BREAKING NEWS: Sejumlah Desa di Aceh Jaya Tergenang Banjir
“Dalam kesempatan hari ini jumlah label benih padi yang dibarcode ± 12.000 lembar dengan konversi jumlah benih padi lebih kurang 60 ton yang merupakan label biru siap salur untuk bantuan ke masyarakat,” kata Cut Huzaimah yang merupakan perempuan pertama yang menjadi kepala Distanbun Aceh ini.
Ia berharap semua benih yang telah melewati proses uji wajib diberi sertifikat atau label barcode untuk mempermudah masyakarat mengecek asal muasal benih yang ditangkarkan dan keaslian benih bersertifikat.
Sementara Kepala UPTD BPSBTPHP, Habiburrahman menyampaikan bahwa proses benih padi bersertifikat yang labelnya sudah berbarcode ini merupakan proses pelayanan yang dilakukan oleh BPSB selaku lembaga penjamin benih bermutu di Aceh.
“Terhitung mulai tahun ini kita tidak lagi bersifat manual menempatkan nomor seri benih tapi sudah dalam bentuk barcode yang bisa dipindai dengan menggunakan HP berbasis android/IOS agar memudahkan pengawasan di lapangan,” ujarnya.
Habib menyebutkan, tahun 2021 pihaknya menargetkan akan memberikan sertifikasi benih padi dari luas areal penangkaran 2.000 hektare dengan hasil calon benih sekitar 8.000 ton. Dengan harapan semua calon benih tersebut akan keluar benih padi bersertifikat dengan label yang berbarcode.(*)