Berita Luar Negeri

50 Orang Tewas Ditembak Saat Peringatan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar

Pasukan keamanan Myanmar menembak dan menewaskan sedikitnya 50 pengunjuk rasa pada hari Sabtu (27/3/2021)

Editor: Muhammad Hadi
AFP/STR
Para demonstran anti-kudeta berlarian dari tembakan gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Mandalay, Myanmar, Senin (15/3/2021). 

SERAMBINEWS.COM - Kekerasan setelah Kudeta Militer di Myanmar terus berlanjut.

Warga sipil menjadi korban keganasan militer dan pihak kepolisian. 

Pasukan keamanan Myanmar menembak dan menewaskan sedikitnya 50 pengunjuk rasa pada hari Sabtu (27/3/2021).

Ketika pemimpin junta yang berkuasa mengatakan militer akan melindungi rakyat dan berjuang untuk demokrasi.

Baca juga: Jenderal yang Pimpin Kudeta Myanmar, Ternyata Panglima Militer yang Tindas Muslim Rohingya

Para pengunjuk rasa atas kudeta militer 1 Februari muncul di jalan-jalan Yangon, Mandalay dan kota-kota lain, menentang peringatan bahwa mereka bisa ditembak "di kepala dan punggung" saat para jenderal negara itu merayakan Hari Angkatan Bersenjata.

"Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," kata Dr. Sasa, juru bicara CRPH, kelompok anti-junta yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan, kepada sebuah forum online.

"Para jenderal militer merayakan Hari Angkatan Bersenjata setelah mereka baru saja membunuh lebih dari 300 warga sipil tak berdosa," katanya.

Portal berita Myanmar Now melaporkan sedikitnya empat orang tewas ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke kerumunan yang memprotes di luar kantor polisi di pinggiran kota Yangon Dala pada Sabtu dini hari. Sedikitnya 10 orang terluka.

Baca juga: Banyak Warga Myanmar yang Antre di Perbatasan India Untuk Mengungsi

Tiga orang, termasuk seorang pemuda yang bermain di tim sepak bola lokal U-21, ditembak dan tewas dalam protes di distrik Insein di kota itu, kata seorang tetangga kepada Reuters.

Tiga belas orang tewas dalam berbagai insiden di Mandalay, kata Myanmar Now.

Kematian juga dilaporkan dari wilayah Sagaing dekat Mandalay, kota Lashio di timur, di wilayah Bago, dekat Yangon, dan tempat lain, katanya.

Myanmar Now menyebut total sedikitnya 50 orang tewas pada hari Sabtu. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban tewas.

Seorang juru bicara militer tidak menanggapi panggilan meminta komentar.

Baca juga: Heboh 3 Kuburan Tiba-tiba Meninggi dan Membesar, Bahkan tak Ditumbuhi Rumput

Tiga orang, termasuk seorang pemuda yang bermain di tim sepak bola lokal U-21, ditembak dan tewas dalam protes di distrik Insein di kota itu, kata seorang tetangga kepada Reuters.

Empat orang tewas di kota Lashio di timur, dan empat dalam insiden terpisah di wilayah Bago, dekat Yangon, menurut outlet media. Satu orang tewas di kota Hopin di timur laut.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved