Turnamen Tenis Junior 2021
Jajal Kemampuan, Petenis Junior Berusaha Kembalikan Servis Aminullah Usman
Dalam kesempatan ini, para petenis junior juga berkesempatan melihat langsung kemampuan Wali Kota Banda Aceh dalam bermain tenis.
Panitia pelaksana yang juga bertindak sebagai referee, Syaiful didampingi Fatwa menyampaikan Tenis Junior 2021 digelar selama tiga hari.
Turnamen ini menyediakan total hadiah Rp 22 juta.
Even dibawah kendali Ragil Wahyudiono, salah satu squad soft tenis Indonesia di Sea Games Manila tahun 2019 dengan sistem gugur.
Lapangan yang digunakan ada dua, yakni Lapangan Tenis Kantor Gubernur dan Jasdam IM Neusu.
Panitia menerapkan protokol kesehatan (protkes) ketat selama kejuaraan ini berlangsung.
Lewat turnamen ini diharapkan lahir petenis berbakat yang siap diterjunkan ke berbagai event untuk mengharumkan nama Aceh.
Baca juga: Dua dari Lima Penjual Chip Judi Online di Pidie yang Ditangkap, Dapat Uang hingga Belasan Juta
Baca juga: Ingatkan Kode Etik, Gubernur Ajak Media Perangi Hoaks dan Ujaran Kebencian
Baca juga: Unimal Kembali Wisuda Ratusan Lulusan dengan Menerapkan Lantatur
Baca juga: PKS Aceh Gelar Rakerwil 2021, Bahas Sejumlah Nama yang akan Diusung Sebagai Calon Gubernur Aceh
Turnamen Tenis U-95
Sebelumnya, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman secara resmi membuka Turnamen Tenis U-95 di Lapangan Tenis Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Jumat (26/3/2021).
Turnamen bertemakan “Hidup Bersih dan Sehat, Imunitas Meningkat dan Covid-19 berlalu” digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia tahun 2021.
Dalam sambutannya, Aminullah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak panitia yang sudah menginisisasi turnamen tersebut.
“Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Kegiatan olahraga dibutuhkan karena kita perlu menjaga imunitas dalam masa pandemi ini,” ujar Ketua Umum Pengprov Baveti Aceh tersebut.
Aminulah juga mengungkapkan, turnamen tersebut fokus merawat silaturrahmi dan menjalin persahabatan.
“Mari kita main dengan enjoy, menghibur sesama dan tetap serius, serta menjunjung tinggi sportivitas. Dan kita berharap ini menjadi motivasi penggerak untuk tenis di Aceh,” ungkap mantan Ketua Umum Pengprov Pelti Provinsi Aceh ini.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana, Edi melaporkan, bahwa pertandingan ini diikuti oleh 64 atlet atau 32 pasangan.
Even ini menerapkan sistem gugur di mana atlet yang kalah dipastikan angkat koper.