Muhammad Ridho Tewas Ditembak OTK di Medan, Istri Tak Henti Menangis, Korban Ketua Remaja Masjid
Pria berusia 37 tahun ini ditemukan tewas dengan lubang di kepala pada Minggu (28/3/2021) dini hari kemarin.
SERAMBINEWS.COM - Muhammad Ridho Gufa (37) warga Jalan Yos Sudarso KM 14,5 Simpang Darmin Gang Keluarga, Medan Martubung, kota Medan, menjadi korban penembakan misterius.
Pria berusia 37 tahun ini ditemukan tewas dengan lubang di kepala pada Minggu (28/3/2021) dini hari kemarin.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, Ridho tewas di lokasi balap liar yang berlangsung di Jalan Yos Sudarso, tidak jauh dari SPBU.
Muhammad Ridho Gufa yang menjadi korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) diketahui merupakan ketua remaja masjid.
Sebelum ditembak OTK saat menonton balapan di depan SPBU Martubung, ternyata korban dan teman-temannya sempat meributi lapak perjudian.
Hal itu disampaikan oleh kakak kandung korban, Rawi (46) ketika ditemui di rumah duka.
"Malam saat kejadian itu mereka ronda keliling setelah melaksanakan peringatan Isra Mi'raj di Masjid Baiturrahman".
"Kemudian, setelah ronda, ada yang menjemput untuk nonton balapan. Setelah itu tiba-tiba adik saya ditembak," kata Rawi, Senin (29/3/2021).
Dia mengatakan, memang dugaan sementara penembakan ini ada kaitannya dengan penggerebekan judi yang dilakukan Ridho Gufa.
Sebab disebut-sebut, lapak judi ketangkasan yang ada di sekitar permukiman warga itu dibakingi oknum tertentu.
"Namun apakah benar memang karena itu atau lainnya, saya belum bisa pastikan," katanya.
Sementara itu, di rumah duka terlihat sanak famili dan kerabat almarhum terus berdatangan.
Di rumah duka lantunan ayat suci terdengar, dan isak tangis keluarga bersahut-sahutan.
Istri korban, Yulia tampak memegang erat foto suaminya.
Yulia tak henti-henti menangis, sembari didampingi anak semata wayangnya.

Menurut keterangan istri korban, Yulia (33), saat itu suaminya memang diminta datang ke lokasi balap liar untuk melihat kondisi mesin sepeda motor temannya.
"Suami saya dulu memang joki balap liar. Namun kedatangannya bukan untuk balap liar. Dia diminta untuk melihat bagaimana mesin sepeda motor yang akan ditandingkan," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin (29/3/2021).
Ridho sehari-harinya seorang pedagang.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah di lingkungannya.
Selain itu, Ridho dikenal aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan.
Ia merupakan pengurus remaja masjid di lokasi tempat tinggalnya.
"Suami saya ini pengurus di remaja masjid di sini. Jadi ia sudah lama sekali berhenti dari balapan.
Sejak menikah sudah benar-benar stop. Saat ini kami memiliki seorang anak berusia 11 tahun," ucapnya.
Amatan Tribun Medan di lokasi, terlihat rumah duka dipadati keluarga dan kerabatnya.
Ridho telah dikebumikan pada Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, usai salat Zuhur.
Meski jenazah almarhum Ridho sudah dikebumikan, namun duka mendalam masih dirasakan keluarga yang ditinggalkan.
Istri korban yang ditemui Tribun-Medan.com, Senin siang, terlihat terus mendekap foto keluarga kecil Ridho.
Pada foto yang telah dibingkai itu, terlihat almarhum Ridho berpose sambil memeluk buah hatinya beserta sang istri.
Yulia, yang menggunakan hijab cokelat muda itu, tak kuasa menahan tangisnya saat menceritakan kenangan indah bersama almarhum.
Air matanya terus menetes membasahi bingkai foto yang dipegangnya.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan dan Kasat Reskrim AKP I Kadek bungkam ketika dikonfirmasi mengenai kasus ini.
Kedua pejabat tersebut enggan memberikan komentar terkait kabar adanya dugaan keterlibatan oknum dalam kasus penembakan Ridho.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan peristiwa penembakan terhadap M Ridho Gufa ini terjadi sekira pukul 02.00 WIB.
"Kami menerima informasi dari masyarakat sekira pukul 02.00 WIB telah terjadi penembakan oleh OTK tepatnya di depan SPBU Martubung".
"Segera setelah mendapat informasi anggota berangkat menuju ke TKP," kata Hadi Wahyudi.
Dalam peristiwa tersebut, Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan sempat memeriksa sejumlah saksi, di antaranya Aditia Prayoga (20), Mahatir Alvin (24), Sugeng (35), Aldo Lazio (20 tahun), serta Muhsinin alias Ivan (33).
Berdasarkan keterangan para saksi, sebelum kepala korban ditembus timah panas, korban sedang melakukan aksi balap liar bersama rekan-rekannya.
Tiba-tiba saja terdengar dua kali letusan senjata api dari arah belakang, dan seketika korban terjatuh.
"Selanjutnya rekan-rekan korban membawanya ke RS Delima menggunakan mobil ambulans. Namun nyawa korban tidak tertolong," terang Hadi.
Dalam peristiwa ini, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha RX King warna hitam list merah coklat, tanpa pelat depan dan belakang.
Satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja 150 warna hitam kombinasi jingga dan dua buah selongsong peluru.
"Korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi".
"Saat ini kami juga tengah mencari saksi-saksi lain yang ada di TKP".
"Polres Pelabuhan Belawan juga berkoordinasi dengan Dit Reskrimum Polda Sumut guna menyelidiki pelaku penembakan," pungkas Hadi.(mft/tribun-medan.com)
Baca juga: Penkum Kejati Aceh Lakukan Penyuluhan Hukum tentang Bahaya Narkoba untuk Siswa Perbatasan
Baca juga: Kejari Aceh Selatan Canangkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi
Baca juga: Pengirim 2 Plastik Berisi Uang ke Atta Halilintar Terkuak, Calon Suami Aurel Takut Terima Uang Haram
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Korban Penembakan OTK Sempat Ributi Lapak Perjudian